Jakarta, Aktual.com — Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bwaslu) Nasrullah mensinyalir adanya gerakan sistematik untuk melemahkan fungsi pengawasan di pilkada serentak.
“Saya tangkap terkesan sistematik di daerah tertentu yang dengan sengaja menghilangkan powernya pengawas karena dia lihat pengawas nggak main-main di daerah ini, proses beneran ini,” kata Nasrullah di Jakarta, Minggu (30/8).
Minimnya dana untuk panwas menjadi salah satu penyebab dugaan upaya pelemahan tersebut.
“Bahkan, kata panwas di Kabupaten Toli-toli sampai harus meminjam dana dari Bawaslu Provinsi Sulawesi Tengah. Minta tolong provinsi pinjem dulu Rp250 juta yang baru dicairkan, itu paling habis 1,5 bulan, buat bayar PPL (petugas pengawas kelurahan) aja berapa, sampai mereka bingung uang dari mana lagi,” ujarnya.
Hingga tahapan kampanye, dan yang terealisasi masih sangat minim, yaitu Rp250 juta dari total miliaran rupiah yang dibutuhkan.
Artikel ini ditulis oleh: