Jakarta, Aktual.com — Direktur Eksekutif Centre for Indonesian Resources Strategic Studies (Cirus) Budi Santoso menilai target pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur yang akan menyedot anggaran sekitar Rp4,800 triliun, bisa dijadikan sebagai kesempatan besar bagi industri tambang pengolahan.
“Kesempatan ini harusnya dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh industri pertambangan dan pemerintah,” kata Budi di Jakarta, Senin (31/8).
Hal itu dinilai penting bagi industri pertambangan agar dapat merangsang pertumbuhan dan permintaan pasar dalam negeri, terutama yang berkaitan dengan kelesuan kondisi pasar dunia. “Jangan sampai momen ini justru malah dinikmati oleh produk impor, dimana bahan bakunya berasal dari Indonesia,” ungkapnya.
Untuk itu juga, Pemerintah diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi investor sektor pertambangan yang berminat membangun pabrik pengolahan (Smelter) di dalam negeri. Kegiatan konstruksi smelter harus mendapatkan bantuan untuk mengurangi kesulitan yang tengah dihadapi.
“Pemerintah yang berperan memberikan bantuan, seperti kemudahan ijin, juga soal pengurangan beban-beban fiskal,” ucap dia.
Selain itu, Pemerintah seharusnya membentuk tim untuk bisa memonitor perusahaan-perusahaan yang kompeten dan sungguh-sungguh.
“Menko Maritim dapat berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam mempercepat dan mengurangi hambatan, dan juga menghimbau agar perusahaan tambang batubara dapat membangun PLTU untuk keperluan smelter sebagai kewajiban peningkatan nilai tambah,” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh: