Menkeu Bambang Brodjonegoro (kiri) berbincang dengan Menteri BUMN Rini Soemarno usai memberikan keterangan terkait realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2015 di Gedung kemkeu, Jakarta, Rabu (5/8). Realisasi pendapatan negara pada semester pertama mencapai Rp.771,4 triliun atau 43,8 persen sedangkan realisasi belanja negara mencapai Rp.913,5 triliun atau 46 persen dari pagu belanja negara. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/nz/15

Jakarta, Aktual.com — Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengklaim, Dana Moneter Internasional (IMF) bukanlah pemberi pinjaman dana kepada Indonesia.

“Tidak ada agenda utang, IMF itu bukan pemberi pinjaman dana bagi Indonesia,” kata Bambang Brodjonegoro usai rapat kerja di Ruang Rapat Badan Anggaran DPR, Jakarta, Senin (21/8).

Dia menjelaskan, jika Indonesia membutuhkan dana maka akan kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam bentuk yang disesuaikan. “Kalau pun butuh pinjaman, kita kerja sama bilateral dan multilateral untuk menutupi kekurangan,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, Managing Director IMF Christine Lagarde berkunjung ke Indonesia pada 1 hingga 2 September 2015. Kedatangan Director IMF itu diklaim tidak untuk membicarakan maupun membahas pinjaman baru untuk Indonesia.

“Direktur Pelaksana mengunjungi Indonesia untuk berpartisipasi dalam konferensi tingkat tinggi terjadwal yang diselenggarakan Bank Indonesia dan IMF mengenai masa depan sistem keuangan di Asia,” kata Senior Resident Representative IMF untuk Indonesia Ben Bingham.

Bingham menanggapi maraknya pemberitaan bahwa kedatangan Lagarde ke Indonesia dalam rangka pembahasan program pinjaman baru untuk Indonesia, karena isu yang beredar tersebut tidak berdasar.

“Spekulasi bahwa kedatangan Direktur Pelaksana untuk membahas pinjaman IMF dengan pemerintah Indonesia tidak memiliki dasar yang jelas,” kata dia.

Dalam kunjungannya ke Indonesia, Lagarde dijadwalkan bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo.

Lagarde juga dijadwalkan menemui para perwakilan dari masyarakat seperti anggota parlemen, pemimpin perempuan serta para mahasiswa untuk bertukar pandangan terkait perkembangan ekonomi, prospek Indonesia dan perannya di kawasan serta global.

Sementara itu,Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan juga mengatakan kedatangan Christine Lagarde ke Indonesia pada awal bulan September 2015 tidak terkait pinjam meminjam.

Luhut menegaskan kunjungan mantan menteri keuangan Perancis ke Indonesia adalah untuk bertemu Presiden Joko Widodo, menyampaikan pandangan-pandangan IMF tentang langkah-langkah stabilisasi ekonomi yang sedang dilakukan Indonesia.

“Indonesia tidak akan meminjam dari IMF. Kita tidak ada urusan dengan IMF dan (terkait hal ini) tidak akan ada yang bisa mengintervensi pemerintah Republik Indonesia dan Presiden Joko Widodo,” ujar Luhut.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu