Jakarta, Aktual.com – Ribuan buruh sudah membanjiri Jalan Medan Merdeka Barat.
Dalam orasinya, salah seorang buruh meminta Presiden Joko Widodo agar mencegah pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai daerah akibat dari melemahnya rupiah terhadap dollar.
“Jangan buruh jadi korban dengan menguatnya dollar, Pak Presiden harus mencegah PHK buruh,” ujar buruh dalam orasinya di depan Istana Negara, Selasa (1/9).
Dari pantauan, saat ini ribuan buruh terus berdatangan memenuhi jalan depan Istana. Meskipun sebagian dialihkan masuk ke Monas. Akibat dipadati pengunjuk rasa, arus lalu lintas di Jalan medan Merdeka Barat tidak bisa dilalui kendaraan.
Di saat yang bersamaan, diinformasikan bahwa Presiden Jokowi siang ini dijadwalkan makan siang bersama supir Go-jek, taksi, kernet Kopaja di Istana. Saat ini mereka masih menunggu kedatangan Jokowi untuk makan siang bareng.
Diketahui, di unjuk rasa kali ini, buruh mengajukan 10 tuntutan. Yakni meminta pemerintah melakukan upaya konkret terkait harga bahan kebutuhan pokok dan bahan bakar minyak (BBM) yang tidak karuan. Kedua, lindungi buruh dari ancaman PHK akibat ambruknya rupiah.
Buruh juga menyitir ancaman masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia. Sebab saat ini tenaga kerja Indonesia justru banyak yang di PHK akibat melemahnya rupiah.
Tuntutan ketiga, pemerintah harus lebih memprioritaskan buruh lokal. Keempat, naikkan upah minimum tahun 2016 sebesar 22 persen.
Kelima, tuntut jaminan manfaat pensiun untuk buruh disamakan dengan pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Keenam, perbaiki BPJS kesehatan atau hapus sistem INA CBGs dan Permenkes Nomor 59 Tahun 2011 yang membuat tarif murah. Ketujuh, tolak kenaikan iuran BPJS.
Delapan, menuntut dana penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan ditambah menjadi Rp30 triliun.
Kesembilan, bubarkan pengadilan buruh/PHI dengan revisi UU 2/2004 tahun ini juga.
Kesepuluh, penjarakan Presdir PT Mandom, Bekasi yang mengakibatkan 27 buruh meninggal.
Artikel ini ditulis oleh: