Roma, Aktual.com – Paus Farsiskus akan memberi izin kepada semua pendeta untuk memaafkan wanita pelaku pengguguran kandungan, yang ingin mendapatkan ampunan pada Tahun Suci Gereja Katolik Roma.

Langkah Paus itu adalah kebijakan terkini menuju gereja lebih terbuka.

Dalam ajaran Gereja, pengguguran kandungan adalah dosa besar, yang akan membuat siapa pun pelaku atau membantu melakukannya akan dikucilkan.

Biasanya, hanya misionaris dan pendeta khusus boleh secara resmi memaafkan pengguguran kandungan.

Namun, sejak 8 Desember 2015 hingga 26 November 2016, masa Tahun Suci atau hari peringatan bertema belas kasih, yang diumumkan Paus Fransiskus pada Maret, semua pendeta akan diberi izin memaafkan pelaku pengguguran kandungan.

Keputusan ini disampaikan Paus dalam surat, yang disiarkan Vatikan pada Selasa.

Dalam surat itu, Fransiskus menyebut “penderitaan eksistensial dan moral” yang harus ditanggung oleh para wanita yang harus mengakhiri kehidupan bayi dalam kandungan.

Dia juga mengaku “telah bertemu banyak wanita yang menanggung luka di hati akibat keputusan yang menyakitkan dan menyebabkan penderitaan ini”.

Dalam pidato pengangkatan kepausan yang terkenal, dia sempat bertanya “siapa saya yang berani menghakimi?” mengenai persoalan pelaku hubungan sesama jenis yang ingin mencari jalan Tuhan.

Paus tidak menunjukkan niat untuk mengubah pendirian Gereja yang selama ini mengecam keras aborsi. Namun di sisi lain, Fransiskus juga mengambil sikap berbeda dari para konservatif dengan kebijakan pemberian maaf pada pelaku aborsi selama Tahun Suci.

“Ini bukan merupakan upaya untuk mengecilkan betapa besarnya dosa aborsi, tapi untuk memperluas belas kasih,” kata kepala juru bicara Vatikan, Romo Federico Lombardi, kepada sejumlah wartawan.

Wakil juru bicara Vatikan, Romo Ciro Benedettini, menambahkan bahwa “untuk saat ini” pemberian izin bagi semua pendeta untuk memaafkan pelaku aborsi hanya berlaku selama Tahun Suci.

Biasanya hanya seorang uskup, misionaris, atau kepala penerima pengakuan dosa dari Keuskupan–yang dalam Italia dikenal dengan istilah “penitenziere”, yang dapat secara formal memafkan tindakan aborsi.

Surat Paus tidak menyebutkan bagaimana nasib seorang yang membantu aborsi–dokter atau dukun.

Tahun Suci adalah masa paling penting bagi Gereja Roma yang beranggotakan 1,2 milyar orang itu. Pada waktu ini, para pemeluk berziarah dengan mengunjungi Roma dan tempat-tempat suci lainnya di seluruh dunia.

Tahun Suci biasanya ada selama 25 tahun sekali, kecuali jika Paus mengeluarkan keputusan luar biasa untuk menarik perhatiaan para pemeluk terhadap kebutuhan ataupun persoalan tertentu. Tahun Suci ke depan adalah yang 29 sepanjang 700 tahun sejarah tradisi tersebut.

Artikel ini ditulis oleh: