Jakarta, Aktual.co — Presiden Joko Widodo dijadwalkan membuka dan memberikan sambutan utama dalam Forum Ekonomi Dunia untuk kawasan Asia Timur (World Economic Forum/WEF on East Asia) ke 24 yang berlangsung di Jakarta pada 19-21 April 2015.
“Presiden akan berpidato pada acara pembukaan dan menjadi ‘host dinner’ yang kemungkinan besar dilakukan di Istana, sebagai penghormatan kepada para peserta,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (16/4).
Hadir dalam jumpa pers mengenai penyelenggaraan WEF ini adalah Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Fachir serta Direktur Senior dan Kepala Asia Pasifik WEF Sushant Palakurthi Rao.
Sofyan mengatakan forum ini akan dihadiri kurang lebih 700 peserta dari 40 negara termasuk para CEO dan pimpinan perusahaan, pelaku bisnis, pejabat pemerintahan dan perwakilan dari organisasi internasional maupun LSM. “Mereka akan hadir dan mengikuti berbagai sesi serta dialog terpisah. Karena penyelenggaraan ini bertepatan dengan peringatan Konferensi Asia Afrika ke 60 tahun, maka banyak juga pebisnis Asia Afrika yang berpartisipasi,” ujarnya.
Ia menambahkan forum internasional ini akan bermanfaat untuk memaparkan kinerja pemerintahan baru yang telah berjalan selama enam bulan serta program reformasi ekonomi yang akan dijalankan, kepada para peserta. “WEF ini akan menjadi panggung untuk menjelaskan program pemerintah dan mengenalkan Indonesia itu sendiri kepada peserta, apalagi masyarakat dunia melihat Indonesia sebagai negara yang berpotensi dalam bidang ekonomi, disamping India,” kata Sofyan.
Sushant Palakurthi Rao menambahkan saat ini merupakan momen tepat bagi Indonesia untuk kembali menjadi tuan rumah WEF, setelah sebelumnya menjadi penyelenggara pada 2011, karena Indonesia memiliki potensi besar dalam perkembangan ekonomi di kawasan Asia. “Kami melihat banyak contoh yang positif, setelah pemerintah melakukan reformasi atas kebijakan harga bahan bakar minyak. Selain itu, pasar ekonomi Indonesia sangat besar, karena mempunyai generasi muda dan memiliki kesempatan bersaing di tingkat global,” ujarnya.
Rao juga mengatakan forum ini dapat memenuhi kebutuhan perkembangan ekonomi yang makin cepat di Asia Timur serta mendorong kerja sama yang merupakan nilai penting untuk mengatasi permintaan masyarakat atas akses yang lebih luas dalam pendidikan, lapangan kerja dan keterwakilan politik.
Beberapa agenda yang akan menjadi topik pembahasan dalam forum yang berlangsung selama tiga hari ini antara lain mengenai infrastruktur pertanian untuk mengatasi ketahanan pangan serta sektor perdagangan dan ekonomi digital.
Program acara dalam WEF akan terdiri dari pembahasan masyarakat dunia yang mengindentifikasi potensi solusi untuk menekan tantangan sosial serta pembahasan ekonomi baru yang membahas peluang dan gangguan pertumbuhan ekonomi di Asia Timur. Program acara lainnya adalah pembahasan regional baru yang tidak hanya mengkaji perkembangan kerja sama regional namun juga berbagai tekanan politik yang dapat menghambat kemajuan suatu kawasan.
Forum WEF ini juga berperan sebagai wadah imparsial untuk membahas dan mengatasi 10 tantangan global yang diyakini hanya dapat diatasi melalui kerja sama lintas pihak dan kerja sama antara pemerintah dan swasta.
WEF merupakan lembaga internasional yang berdiri sejak 1971 dan berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa-bangsa melalui kerja sama antara pemerintah dan swasta dalam semangat kewarganegaraan global. Forum lembaga nirlaba yang independen ini menyatukan para pelaku bisnis, politisi, akademisi dan pemimpin masyarakat lainnya untuk membentuk agenda dalam ruang lingkup global, regional serta industri.
Artikel ini ditulis oleh:

















