Jakarta, Aktual.co —   Mobil Gratifikasi Yan Ahmad Digunakan Sutan Simpan Uang Untuk Komisi VII DPR
Mobil Toyota Alphard 2.4 Tipe G milik Sutan Bhatoegana yang didapat dari Direktur PT Dara Trasindo Eltra, Yan Ahmad Suep, diduga menjadi pembawa uang suap untuk anggota Komisi VII DPR RI ketika pembahasan APBN-P Kementerian ESDM pada 2013 silam.
Hal itu terungkap saat Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membacakan dakwaan Sutan selaku terdakwa kasus penerimaan gratifikasi dalam penetapan APBN-Perubahan milik Kementerian ESDM tahun anggaran 2013 di Komisi VII DPR RI.
Dalam pemaparannya, JPU KPK, Dody Sukmono menjelaskan bagaimana Sutan bisa mendapatkan mobil Toyota Alphard itu. Awalnya, terdakwa pada Oktober 2011 bertemu dengan rekannya, yakni Direktur Marketing PT Teras Teknik Perdana, Ganie H Notowijoyo dan Yan Achmad Suep.
“Terdakwa Sutan Bhatogana bertemu dengan Ganie H Notowijoyo dan Yan Achmad Suep di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan. Pada saat pembincaraan, terdakwa menyampaikan keinginannya untuk membeli mobil Toyota Alphard,” papar Jaksa Dody saat membacakan dakwaan.
Untuk menindaklanjuti keinginan Sutan, selanjutnya Yan Achmad dan supir terdakwa, Casmadi pergi ke showroom PT Duta Motor, yang terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda Nomor 32 BCD. Ketika itu, Yan Achamd meminta karyawan PT Duta Motor, Dewi Handayani untuk dipilihkan mobil Alphard dengan tipe paling bagus seharga Rp925.001.000.
Setelah melihat mobil yang diinginkan, dan berunding dengan Casmadi, Yan Achmad langsung memberikan uang muka sejumlah Rp13,2 juta untuk pembelian mobil tersebut. Dan pelunasannya dilakukan dengan mentransfer ke rekening PT Duta Motor.
“Pada 1 November 2011, Casmadi menemui Dewi Handayani di kantor PT Duta Motor untuk menyerahkan bukti transfer Bank BCA ke PT Duta Motor sejumlah Rp442.841.500 dan Rp468.959.500, sebagai tanda bukti pelunasan mobil Toyota Alphard,” beber Jaksa.
Setelah melakukan pelunasan, tiga hari berselang, Casmadi kembali bertemu dengan Dewi Handayani. Hal itu dilakukan untuk mengurus STNK dan BPKB mobil tersebut.
“Pada 4 November 2011, Casmadi menemui Dewi Handayani di kantor PT Duta Motor untuk menyerahkan KTP atas nama terdakwa yang digunakan untuk kepengurusan STNK dan BPKB mobil Toyota Alphard dengan nomor rangka ANH20-8184794 dan nomor mesin 2AZ-H726917, atas nama terdakwa. Kemudian setelah menyelesaikan administrasi tanda terima mobil atas nama terdakwa, maka mobil Toyota Alphard tersebut dibawa oleh Casmadi,” jelas Jaksa Dody.
Sementara itu, ketika pemberian uang senilai 140 ribu USD dari Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Waryono Karno pada 28 Mei 2013 lalu, Sutan meminta ajudannya, Muhammad Iqbal untuk menyimpannya di mobil Toyota Alphard.
Kala itu, Iryanto Muhcyi, yang mengambil uang tersebut di kantor Sekjen Kementerian ESDM, dalam perjalanannya kembali ke gedung DPR, menelepon Iqbal untuk memberikan uang tersebut kepada Sutan.
Keduanya sepakat untuk bertemu di lobi gedung DPR RI. Setelah bertemu, Iryanto pun langsung memberikan uang sebesar 140 ribu USD yang di masukkan ke dalam ‘paper bag’ yang berisi amplop-amplop berisi uang pecahan dollar Amerika Serikat dari Waryono kepada Iqbal.
“Sesampainya di lobi Gedung Nusantara, Muhammad Iqbal masuk ke dalam mobil Iryanto Muhcyi lalu berputar-putar di sekitar lapangan depan lobi. Pada saat berputar-putar, Iryanto Muhcyi mengatakan, ‘Iqbal ini kasihkan ke pak Sutan, letakkan di meja pimpinan, ini paket Iqbal, ini ada kodenya, untuk P (pimpinan), A (anggota), S (Sekretariat Komisi VII)’,” papar Jaksa.
Setelah menerima uang itu, Iqbal pun membawanya ke ruang kerja Sutan. Namun, ketika diserahkan, terdakwa meminta Iqbal untuk menyimpan uang tersebut di dalam mobil Alphard miliknya.
“Jangan di sini, nanti dilihat orang. Bawa ke mobil, sana simpan di mobil,” minta Sutan ke Iqbal.
Mendapat perintah itu, Iqbal pun langsung menelepon supir Sutan, Casmadi. “Dimana?,” tanya Iqbal ke Casmadi melalui telepon. “Di basement,” jawab Casmadi.
Iqbal pun langsung menuju parkiran basement gedung DPR RI dan masuk ke mobil Alphard yang diduga hasil pemberian Yan Achmad, kemudian meletakkan ‘paper bag’ yang telah berisi uang pecahan dollar Amerika Serikat tersebut di dalam mobil itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby