Jakarta, Aktual.co — Kendati sempat dibuka melemah di level Rp12.961, laju nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini bergerak berbalik arah ke zona hijau. Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index hari ini, Kamis (16/4) pada pukul 10.09, laju Rupiah menguat meninggalkan posisi Rp 12.900 per dolar AS. Lalu Rupiah kembali terapresiasi 0,40% ke level Rp12.854 pada jeda siang BEI. Pada pukul 14.29 WIB, Rupiah tetap menguat 0,4% ke level Rp12.838. Dengan demikian, Rupiah sukses melesat 138 poin pada perdagangan hari ini, dan menyentuh titik tertingginya sejak Februari 2015.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya mengatakan, penguatan Rupiah ini dipicu oleh laju dolar yang terpuruk serta euforia surplus neraca perdagangan. “Rupiah berpeluang kembali menguat hari ini dengan indeks dollar AS yang terpuruk serta euforia surplus neraca perdagangan yang masih tersisa,” ujarnya.
Seperti diketahui, laju nilai tukar Rupiah pada perdagangan Rabu (15/4) kemarin bergerak menguat setelah neraca perdagangan mencatatkan surplus 1,1 miliar dollar AS yang melebihi harapan.
Badan Pusat Statistik (BPS) melansir neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2015 mengantongi surplus sebesar 1,13 miliar dolar Amerika Serikat, yang dipicu oleh surplus non-migas sebesar 1,41 milliar dolar AS.
“Neraca perdagangan mengantongi surplus sebesar 1,13 miliar dolar AS yang dipicu surplus non-migas sebesar 1,41 miliar dolar AS, sementara defisit migas sebesar 279,2 juta dolar AS,” kata Kepala BPS Suryamin, dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (15/4).
Jika dilihat dari sisi volume perdagangan, lanjut Suryamin pada Maret 2015, neraca volume perdagangan mengalami surplus sebesar 34,42 juta ton, yang didorong surplus neraca sektor non-migas sebesar 34,85 juta ton dan sektor migas defisit 0,43 juta ton.
Untuk kinerja ekspor sendiri pada Maret 2015 mencatatkan nilai sebesar 13,71 miliar dolar AS, atau mengalami peningkatan sebesar 12,63 persen dibandingkan ekspor Februari yang tercatat sebesar 12,17 miliar dolar AS.
Dari ekspor Maret 2015 yang tercatat 13,71 miliar dolar AS tersebut, ekspor non-migas mencapai 11,72 miliar dolar AS, sementara ekspor migas sebesar 1,99 miliar dolar AS.
Sementara untuk impor sendiri, pada Maret 2015 mencapai 12,58 miliar dolar AS atau mengalami kenaikan sebesar 9,29 persen jika dibandingkan Februari 2015 yang sebesar 11,51 miliar dolar AS. Impor migas pada Maret 2015 tercatat sebesar 2,27 miliar dolar AS, sementara impor non-migas sebesar 10,31 miliar dolar AS.
Secara kumulatif neraca perdagangn periode Januari-Maret 2015 masih mencatatkan surplus 2,43 miliar dolar AS. Di mana secara keseluruhan neraca non-migas mencatatkan kinerja sebesar 2,83 miliar dolar AS, sementara defisit neraca migas kurang lebih sebesar 400 juta dolar AS.
Defisit neraca migas pada Januari-Maret 2015 tersebut defisit perdagangan minyak mentah sebesar 93 juta dolar AS dan defisit perdagangan hasil minyak sebesar 3,056 miliar dolar AS. Sementara neraca perdagangan gas pada Januari-Maret 2015 mencetak surplus 2,748 miliar dolar.
Artikel ini ditulis oleh:
















