Ketua MPR Zulkifli Hasan (tengah) didampingi Wakil Ketua MPR Oesman Sapta (kedua kiri), Hidayat Nur Wahid (kanan) serta pimpinan fraksi MPR RI memaparkan hasil pertemuan dengan Presiden Joko Widodo terkait undangan pidato laporan kinerja lembaga negara di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat (3/7). Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mengundang delapan lembaga negara yaitu Presiden, DPR, DPD, MA, KY, MK, BPK, termasuk MPR untuk menyampaikan kinerjanya kepada rakyat pada pidato kenegaraan pada 15 Agustus 2015, hal tersebut merupakan tradisi baru dalam sidang MPR RI. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/ed/pd/15

Jakarta, Aktual.com — Partai Amanat Nasional resmi pindah haluan ke pemerintah. Namun demikian, partai yang dikomandoi oleh Zulkifli Hasan itu diingatkan agar tak terburu-buru minta ‘jatah’ ke Presiden Joko Widodo.

“Jangan ke sana dulu lah. Ikhlas saja untuk kepentingan negara, toh sudah selesai reshuffle,” ujar Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Jakarta Agung Laksono di Jakarta, Rabu (2/9).

PAN, saran Agung, terlebih dulu fokus untuk mendukung kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Dia mengkhawatirkan, jika terlalu cepat membicarakan soal jatah kursi kabinet, hal itu malah menimbulkan persoalan-persoalan baru.

“Reshuffle jangan jadi tuntutan yang bisa menimbulkan distorsi,” kata Agung.

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengumumkan secara resmi bahwa PAN bergabung ke koalisi partai politik pendukung pemerintahan, Koalisi Indonesia Hebat. Pengumuman secara resmi dilakukan dalam sebuah jumpa pers di Istana Merdeka, Rabu siang.

Jumpa pers itu dihadiri Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto. Adapun Zulkifli didampingi Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno, serta Ketua Majelis Pertimbangan PAN Sutrisno Bachir.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu