Jakarta, Aktual.com — Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan pada semester I-2015 realisasi investasi proyek listrik merupakan yang terbesar dibanding proyek-proyek yang ada di bidang infrastruktur lainnya. Realisasi investasi proyek listrik menguasai 25,48 persen dari total realisasi bidang infrastruktur sebesar Rp72,2 triliun.
“Terdapat 226 proyek listrik yang sedang melakukan konstruksi sepanjang semester I-2015 dengan nilai investasi Rp18,4 triliun. Jumlah tersebut merupakan yang terbesar dalam realisasi investasi bidang infrastruktur dibandingkan subsektor lainnya, seperti proyek investasi gas, air, transportasi, telekomunikasi, dan pergudangan,” ujar Franky dalam keterangan resminya, Kamis (3/9).
Menurut dia, banyaknya proyek investasi di sektor listrik ini dapat mendukung pencapaian target pemerintah dalam pembangunan megaproyek listrik 35 ribu MW yang ditargetkan rampung pada lima tahun mendatang.
“Banyaknya proyek investasi sektor listrik ini cukup menggembirakan karena dapat mendukung pencapaian target pemerintah untuk membangun 35 ribu MW hingga 2019,” paparnya.
Franky menambahkan, secara umum BKPM melihat tren realisasi sektor infrastruktur meningkat. Sepanjang semester I-2015, BKPM mencatat total nilai realisasi investasi infrastruktur sebesar Rp72,2 triliun. Nilai ini sudah mencapai 63 persen dari realisasi di 2014 atau 94 persen dari realisasi di 2013.
Selain itu, BKPM juga mencatat pertumbuhan nilai rencana investasi yang signifikan di sektor ini. Selama semester I-2015, BKPM menerbitkan Izin Prinsip investasi senilai Rp314 triliun atau meningkat lebih dari lima kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Realisasi proyek infrastruktur menjadikan kami di BKPM optimistis daya saing investasi Indonesia akan meningkat ke depan. Karena, infrastruktur dan logistik merupakan satu dari lima tantangan utama dalam berbisnis di Indonesia, menurut survei World Economic Forum 2014. Infrastruktur juga memperkuat fondasi ekonomi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka