Jakarta, Aktual.com — Menteri BUMN Rini Soemarno mengusulkan besaran setoran dividen perusahaan plat merah di APBN Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp31,164 triliun. Angka ini jauh lebih rendah sebesar 15,67 persen dibanding dividen RAPBN 2015 yang sebesar Rp36,957 triliun. Target dividen tahun 2016 tersebut akan berasal dari Rp8,253 triliun dari laba BUMN Perbankan, dan Rp22,911 triliun berasal dari laba BUMN Non Perbankan.
Menurutnya, usulan dividen BUMN sebesar Rp32,136 triliun tersebut sudah termasuk dividen saham PT Krakatau Steel Tbk, sebesar Rp956 miliar yang merupakan pendapatan nontunai dan bersifat in-out dengan pembiayaan dalam RAPBN 2016.
“Dasar perhitungan dividen BUMN tahun 2016 didasarkan pada target laba BUMN tahun buku 2016 yang ditetapkan sebesar Rp165,405 triliun. Kemungkinan target laba ini tidak tercapai, mengingat kondisi perekonomian nasional saat ini,” kata Rini dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Jakarta, Kamis (3/9).
Ia mengungkapkan, secara umum kebijakan penetapan BUMN tahun 2016 diprioritaskan untuk meningkatkan laba di tahan dalam rangka memperkuat permodalan perusahaan. Kebijakan tersebut ditempuh dengan penetapan dividen melalui tiga kelompok.
“Pertama, ‘pay out ratio’ (POR) dividen BUMN yang menjalankan proyek-proyek infrastruktur diusulkan maksimal 25 persen. Kedua POR dividen BUMN Perbankan maksimal 25 persen untuk mendukung pembiayaan BUMN yang menjalankan proyek-proyek strategis,” ungkapnya.
Ketiga, lanjut dia, POR dividen BUMN yang memiliki likuditas yang cukup diusulkan sebesar 40 persen.
Sementara itu, tambah Rini, realisasi dividen sampai dengan Agustus 2015 sebesar Rp32,136 miliar (87% dari target APBNP 2015 sebesar Rp36,957 miliar) diharapkan dapat terpenuhi sebelum tahun anggaran 2015 berakhir.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka