Jakarta, Aktual.com – ‘Korban’ pemecatan oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di jajaran Pemprov DKI terus bertambah. Besok giliran Sekretaris DPRD DKI (Sekwan) Ahmad Sotar Harahap yang dapat giliran.

Gara-gara Ahok tidak mendapat salinan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) saat Sidang Paripurna.

Tidak tanggung-tanggung, Sotar menjadi salah satu dari dua pejabat Eselon II yang bakal dicopot Ahok di acara pelantikan pejabat Pemprov DKI Jumat (4/9) besok. Satunya lagi Asisten Sekretaris Daerah (Sekda). “Memang gara-gara laporan BPK kemarin,” kata Ahok, di Balai Kota DKI, Kamis (3/9).

Kendati demikian, Ahok mengaku belum menemukan pengganti Sotar. “Kita lagi evaluasi,” ujar dia.

Sotar sendiri tak mau menanggapi lebih jauh soal rencananya pencopotannya. Menurut dia itu hak Ahok sebagai gubernur. “Santai saja, sejak kita masuk PNS harus siap ditempatin di mana saja,” kata Sotar.

Ancaman mencopot Sotar sebenarnya sudah pernah dilontarkan Ahok saat acara penandatanganan pakta integritas gubernur dengan pejabat SKPD dan UKPD, 10 Juli lalu. Di depan pegawai Pemprov DKI yang hadir di acara itu, Ahok memaki Sotar lantaran persoalan salinan LHP BPK. Dengan nada suara tinggi Ahok saat itu mengancam memindahkan Sotar.

“Pak Sotar ini dipindahkan apa enggak, saya yang menentukan. Kalau enggak suka sama saya, tunggu 2017, jangan pilih saya lagi. Tolong Pak, jangan main-main, ini kenapa tiba-tiba saya enggak dikasih laporannya? Nasib Bapak itu bukan DPRD loh. Yang menentukan dan saya bisa pecat bapak sekarang juga. Jadi PNS jangan bohongi saya,” kata Ahok pongah.

Artikel ini ditulis oleh: