Jakarta, Aktual.com —  Kementerian Badan Usaha Milikk Negara (BUMN) menyatakan realisasi anggaran sampai dengan 30 Agustus 2015 sekitar Rp49,83 miliar atau hanya mencapai 33,7 persen dari pagu yang ditetapkan sebesar Rp148,07 miliar.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengaku memiliki tiga kendala dalam upaya penyerapan yang menyebabkan realisasi anggaran tahun ini masih sangat minim.

“Adanya kebijakan pembatasan pelaksanaan konsinyering dan perjalanan dinas pada awal tahun anggaran, pengisian JPT Madya yang tidak dapat dilaksanakan pada waktu cepat, serta adanya perubahan struktur organisasi Kementerian BUMN yang baru dapat diselesaikan secara tuntas pada akhir Juli 2015,” kata Rini dalam rapat kerja Kementerian BUMN bersama Komisi VI di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (3/9).

Selain itu, kata dia, adanya kegiatan yang membutuhkan proses lelang dan bahkan perlu dilakukan lelang ulang juga turun andil menjadi kendala penyerapan.

Berdasarkan data yang dihimpun, realisasi rincian program hingga Agustus 2015 adalah program dukungan manajemen sebesar Rp119,27 triliun (realisasi Rp44,7 miliar atau 37,5 persen) dan program pembinaan BUMN sekitar Rp28,8 miliar (realisasi Rp5,13 miliar atau 17,8 persen).

Ke depan, untuk mewujudkan penyerapan anggaran tersebut, Rini meminta masing-masing unit kerja untuk segera menyelesaikan proses pengadaan yang tertunda, melakukan monitoring rencana pencapaian output dan pencairan anggaran setiap awal bulan.

Selain itu, pihaknya juga akan meningkatkan kualitas perencanaan anggaran yang lebih implementatif, serta mempercepat proses penyelesaian dokumen pertanggungjawaban.

“Untuk 2015, kami dapat menyerap anggaran kurang lebih 90 persen dari pagu anggaran,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka