Jakarta, Aktual.co —  PT Pertamina (Persero) telah resmi menggandeng PT Bumi Sarana Migas yang diketahui milik anak dari Wakil Presiden Jusuf Kalla yakni Solihin Kalla untuk membangun proyek LNG (Gas Alam Cair) Receiving Terminal Bojonegara, Banten, Jawa Barat.  Sebelumnya tim Aktual sudah mengkonfirmasi terkait proses kerjasama, namun Pertamina mengaku tidak tahu terkait kerjasama tersebut. Padahal jelas dalam MoU tersebut ditandatangani Afdhal dan Solihin Kalla.

Saat ini, kerja sama ini sudah sampai pada tahap penandatanganan Head of Agreement (HoA) yang dilakukan pada 1 April 2015 lalu oleh Direktur Energi Baru dan Terbarukan Pertamina Yenni Andayani dan Direktur PT Bumi Sarana Migas Solihin Kalla serta disaksikan langsung oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto.

“Yah kita kan kemarin baru menyelesaikan prefeasibility study, nah sekarang kan baru HoA, nah biasanya aspek-aspek komersial baru dinegosiasikan atau didiskusikan setelah HOA tahapannya,” kata Vice Presiden Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro kepada Aktual di Jakarta, Kamis (16/4).

Perlu diketahui, sebelum masuk ke tahapan HoA seperti saat ini, kedua belah pihak juga sebelumnya telah melalui tahapan nota kesepahaman (MoU) tentang joint venture proyek pembangunan terminal LNG ini. MoU tersebut dibuat dan ditandatangani di Jakarta pada 12 Mei 2014 lalu oleh Mantan Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Afdhal Bahaudin Dan Direktur PT Bumi Sarana Migas Solihin Kalla.

“Ya, tahapannya, penawaran, MoU, direview, lalu HoA. Ini juga kan baru untuk feasibility study-nya, jadi mungkin baru sampai cocok atau engga di lokasi itu, sourcingnya dari mana, terus komposisinya bagaimana,” ujar Wianda.

Wianda menambahkan, proses yang lebih alot lagi akan terletak pada tahapan selanjutnya setelah hasil dari poin-poin HoA ini di review dan dipertimbangkan kembali.

“Sekarang HOA sudah, nah kan nanti terms-terms yang lebih alotnya itu diposisi berikutnya, nah itu kan masih berproses, belum tentu juga dalam arti yah kita lihat nanti pertimbangannya seperti apa dan dalam kondisi itu yah kita baru bisa sampaikan kemudiannya bagaimana,” jelas Wianda.

Dirut Pertamina Dwi Soetjipto berharap Bumi Sarana Migas bisa tepat waktu dalam menyelesaikan proyek pembangunan terminal tersebut dalam jangka waktu tiga tahun sesuai dengan kesepakatan bersama yang ditargetkan selesai pada 2019 mendatang.

Menanggapi hal tersebut, Direktur PT Bumi Sarana Migas Solihin Jusuf Kalla mengungkapkan bahwa pihaknya akan memegang komitmen ini secara profesional sesuai kesepakatan.

“Mudah-mudahan kita bisa penuhi proyek ini dalam jangka waktu 3 tahun yaitu pada tahun 2019 akan se­lesai. Sehingga bisa bersama-sama membangun industri gas di Indonesia khususnya di wilayah Jawa Bagian Barat. Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Pertamina kepada Bumi Sarana Migas,” lanjut Solihin.

Bumi Sarana Migas telah melakukan pre-feasibility study atas pembangunan land base LNG Receiving Terminal Bojonegara yang berkapasitas 500 MMSCFD atau sama dengan 4 juta ton LNG. Pre-feasibility study tersebut telah di-review dan disepakati oleh Pertamina. Selanjutnya, Pertamina akan menggunakan seluruh kapasitas tersebut selama 20 tahun untuk regasifikasi LNG.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka