Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Gowa Raya berunjuk rasa di depan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (27/5). Mereka mendesak pemerintah segera mengambil tindakan atas melemahnya nilai tukar rupiah yang berimbas pada melonjaknya harga sembako. ANTARA FOTO/Yusran Uccang/15

Jakarta, Aktual.com — Laju nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan spot pagi ini dibuka di zona merah. Mata uang Garuda melemah tajam hingga 53 poin.

Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, Senin (7/9), rupiah melemah 53 poin atau 0,37% ke Rp14.225 per dolar AS. Sementara itu, pada penutupan perdagangan Jumat (4/9), rupiah berada di level Rp14.172 per dolar AS.

NH Korindo Securities Indonesia dalam risetnya mengemukakan, belum adanya berita positif yang dapat mengangkat rupiah membuatnya masih dalam tren penurunannya. Rilis berkurangnya defisit neraca perdagangan dan kenaikan markit composite PMI dan markit services PMI AS menambah sentimen positif pada laju dolar AS.

“Sehingga berimbas negatif pada sejumlah mata uang regional, termasuk rupiah,” ujar Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyamabada.

Pada Senin (7/9) Reza memprediksi laju rupiah di bawah target support 14.172, yaitu Rp14.187-14.174 (kurs tengah BI). Meski laju rupiah telah berada di area support, namun belum terlihat adanya momentum pembalikan arah seiring dengan belum adanya berita positif.

“Kiranya perlu diwaspadai jika sentimen yang ada kurang positif,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh: