Jakarta, Aktual.com — Laju nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini dibuka di zona hijau. Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, Rabu (9/9), mata uang Garuda dibuka di level Rp14.253 per dolar AS, atau menguat 28 poin dari penutupan perdagangan Selasa (8/9) kemarin, yakni di level Rp14.281 per dolar AS.
Samuel Sekuritas Indonesia dalam risetnya mengemukakan, laju rupiah hari ini bakal dibayangi paket kebijakan yang diharapkan meredakan tekanan. “Pelemahan rupiah berpeluang tertahan hari ini,“ kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta, Rabu (9/9).
Lebih lanjut dikatakan dia, rupiah masih melemah dan yield SUN masih meninggi, namun secara umum tekanan penguatan dolar mulai mereda hingga sore kemarin di pasar Asia.
Tekanan dolar mereda, setelah pesimisme pertumbuhan global terobati baiknya data Zona Euro dan China. “Faktor negatif domestik juga berpeluang terobati jika paket kebijakan pemerintah yang akan diumumkan bisa mengangkat optimisme pertumbuhan,” ujar dia.
Sementara itu penguatan euro dipicu oleh baiknya data Zona Euro yang dibarengi dengan kurang baiknya data AS, sehingga indeks dolar terpicu untuk turun.
Penurunan pertumbuhan ekspor China yang melunak bulan lalu, juga berhasil mendatangkan sedikit optimisme. Sehingga S&P 500 bersama dengan harga minyak berhasil naik tajam.
Di sisi lain, tambahnya, aset safe haven seperti dolar dan US Treasury sama-sama melemah. “Dolar berpeluang kembali melemah di Asia hari ini,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh: