Jakarta, Aktual.com — Di tengah kelesuan perekonomian Indonesia, dan terus menurunnya nilai tukar mata uang Rupiah, PT SHARP Electronics Indonesia (SEID) mengaku lebih realistis dalam target penjualan produknya.
Contohnya, untuk produk televisi pintar LED beresolusi 4K yang baru saja diluncurkan hari ini, SHARP hanya menargetkan penjualan 800 unit per bulannya.
“Market share untuk 2016 kita cuma 10 persen untuk kategori 4K. Itu jauh dibanding 2013. Keadaan perekonomian seperti ya mau bagaimana lagi? Kalau terlalu optimis takut beban inventori makin besar, jadi kita lebih realistis saja bikin target,” kata Herdiana Anita Pisceria, General Manager Divisi Product Planning SEID di Jakarta, Rabu (9/9).
Herdiana atau yang akrab dipanggil Nana itu mengatakan SHARP masih berhati-hati karena nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi akan terus melemah hingga kisaran Rp16.000 per dolar AS.
Mengantisipasi kondisi perekonomian tersebut PT SEID menyiasatinya dengan lebih memfokuskan penjualan produk-produk kelas menengahnya yang diproduksi di dalam negeri.
Mengingat perilaku konsumen Indonesia saat ini cenderung mengalami perubahan dri yang awalnya impulsive buyer menjadi rational buyer.
“Penjualan kita sih bukan drop tapi tumbuh sekitar delapan sampai 10 persen dibanding 2014. Tapi memang jauh kalau dibanding 2013. Antisipasi kami, ya lebih banyak jual tang produksi lokal mengingat masyarakat sekarang daya belinya mengalami shifting yang kalau dulu beli mesin cuci automatic sekarang beli yang dua tabung saja, atau kulkas, sekarang yang laku yang biasa. Toh fungsinya sama saja. Kita lebih coba banyakin di middle product lah,” kata Nana.
Meski demikian, SHARP optimis dengan penjualan televisi pintar Android 4K. Nana mencatat, di Indonesia ada peningkatan minat pembelian televisi tersebut sekitar 30 kali lipat di tahun 2014.
“Setidaknya sampai dua tahun mendatang kami proyeksikan tren ini akan tetap menunjukkan pertumbuhan kisaran angka 20 sampai 30 persen,” kata Nana.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka