Jakarta, Aktual.com — Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardoyo mengatakan, rakyat menunggu realisasi anggaran seperti dari Kementerian Kelautn dan Perikanan (KKP) untuk dapat membangun sektor kelautan dan perikanan di Tanah Air.
“Realisasi anggaran ditunggu masyarakat Indonesia,” kata Agus dalam Rapat Koordinasi Nasional Tahun 2015 Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bertajuk “Laut Masa Depan Bangsa” di Jakarta, Kamis (10/9).
Menurut Agus, realisasi anggaran ditunggu untuk menjadi pendorong dari perekonomian Indonesia.
Gubernur BI mengingatkan bahwa melemahnya nilai tukar rupiah yaitu sebesar minus 14 persen dibandingkan dengan awal tahun masih tidak seberapa dibandingkan dengan pelemahan mata uang lain seperti Brazil (-44 persen), Turki (35 persen), dan Malaysa (24 persen).
Ia mengutarakan harapannya agar kondisi ini hanya sementara dan ke depannya bisa membaik karena Indonesia ada permasalahan struktural yang dihadapi.
Untuk itu, ujar dia, pihaknya juga bersyukur bahwa Presiden Jokowi berencana mengubah Indonesia dari negara yang penuh dengan impor agar diupayakan menjadi negara ekspor, serta negara yang tadinya bergantung kepada konsumsi kini beralih ke produksi.
Begitu juga dengan strategi ekspor yang tadinya bergantung kepada ekspor sumber daya alam mentah kini menjadi negara penghasil ekspor yang bernilai tambah.
Sebelumnya, Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) menilai lowongnya sejumlah posisi direktur jenderal di Kementerian Kelautan dan Perikanan bakal menghambat penyerapan anggaran pembangunan.
“Dampak lainnya (dari masih lowongnya sejumlah posisi dirjen) adalah minimnya serapan APBN KKP 2015,” kata Sekjen Kiara Abdul Halim kepada Antara di Jakarta, Jumat (4/9).
Menurut dia, potensi minimnya serapan APBN tersebut antara lain karena kuasa pengguna anggaran yang biasanya diemban oleh dirjen tidak ada karena hanya dijabat sebatas pelaksana tugas atau plt.
Bila anggaran tidak terserap, lanjutnya, maka KKP bisa saja mengulangi kinerja buruknya dalam penyerapan anggaran di masa lalu.
“Anggaran di tahun 2010, 2011, dan 2013, di mana anggaran ratusan miliaran rupiah tidak terpakai hingga Desember tiap tahunnya,” kata Sekjen Kiara.
Kasus seperti ini, menurut dia, kemungkinan terjadi pada tahun 2015 dengan lowongnya posisi beberapa dirjen.
Sejumlah posisi dirjen di KKP masih dirangkap oleh dirjen lain, seperti posisi Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP yang dulu dijabat Sudirman Saad kini dirangkap Sekjen KKP Sjarief Widjaja.
Kemudian posisi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan KKP yang dulu dijabat Achmad Poernomo kini dirangkap Nilanto Perbowo, dan posisi Kepala Badan Pengembangan SDM kini dirangkap Irjen KKP Andha Fauzie.
Editor: Arbie Marwan
Artikel ini ditulis oleh: