Jakarta, Aktual.com — Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan TB Hasanudin menyarankan Badan Intelijen Negara tidak ‘teriak-teriak’ kekurangan anggaran operasional. Sebab, BIN masih bisa memanfaatkan dana taktis.

“Sebenarnya BIN tidak usah ‘teriak-teriak’ kurang (anggaran). Yang ‘non-budgeter’ (dana taktis) aja kan banyak,” ujar TB Hasanudin di DPR, Kamis (10/9).

Hasanuddin mengatakan pengurangan anggaran tidak hanya dialami BIN namun terjadi pula di seluruh lembaga dan kementerian. Ia menghimbau agar BIN dibawah kendali Sutiyoso tidak terlampau bersandar pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Jangan terlalu bersandar pada APBN, kan intelijen. Anggaran tahun 2015-2016 itu ada pengurangan, tapi itu semua kementerian dan lembaga,” cetusnya

Terkait hal tersebut, TB menyarankan agar BIN bersinergi dengan pihak lain, misalnya dengan perusahaan-perusahaan besar. Menurutnya, sinergi itu tidak mengganggu netralitas BIN selama kerjasamanya selektif.

Sebelumnya, Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) merasa keberatan dengan keputusan pemerintah memangkas anggaran seluruh lembaga. Termasuk BIN yang semula mendapat anggaran Rp. 2,1 triliun dipotong hingga sekitar Rp. 680 miliar.

Artikel ini ditulis oleh: