Jakarta, Aktual.com — Tak hanya rupiah yang tidak mendapat dampak signifikan dari Paket kebijakan ekonomi Presiden Joko Widodo. Indeks harga saham gabungan (IHSG) juga tidak mampu menahan pelemahan seiring dengan kuatnya tekanan bursa saham regional yang mayoritas parkir di zona merah.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan hari ini, Kamis (10/9), IHSG ditutup terkoreksi 0,09% atau 4,02 poin ke level 4.343,26 dari penutupan sehari sebelumnya 4.347,28.
IHSG bergerak pada level terlemah 4.290,68 dan terkuat pada 4.343,66. Selama perdagangan, bursa saham Indonesia terus tertekan sejak pembukaan yang telah turun di level 4.312,66.
Enam dari sembilan sektor yang ada di Bursa Efek Indonesia melemah dengan penurunan terdalam pada sektor agribisnis 3,13%. Sedangkan, tiga sektor lainnya menguat dengan dipimpin oleh industri kimia dasar 3,64%.
Sebanyak 159 saham dari 518 emiten tercatat melorot, 115 menguat, dan 244 saham emiten lainnya stagnan pada perdagangan hari ini.
Tiga saham emiten bank BUMN menjadi penekan utama pelemahan IHSG. Saham-saham penekan IHSG hari ini di antaranya BBRI (-2,77%), BBNI (-3,86%), UNTR (-3,47%), BMRI (-1,15%), dan ASII (-0,82%).
Sementara itu, pelemahan IHSG hari ini sedikit tertahan oleh menguatnya saham-saham SMGR (+11,35%), TLKM (+1,28%), BDMN (+7,36%), LPPF (+5,40%), dan INTP (+3,19%).
Seiring dengan pelemahan IHSG, Indeks Bisnis 27 juga terkoreksi sangat tipis 0,01% atau 0,05 poin ke level 360,61 dari perdagangan sebelumnya 360,66. Sepanjang hari ini, Indeks Bisnis 27 bergerak pada 353,48-360,62 dengan 12 saham melemah, 14 menguat, serta satu saham stagnan.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka