Jakarta, Aktual.com — Perkembangan ekonomi di wilayah eks Keresidenan Surakarta mengalami peningkatan dengan baik, di tengah situasi ekonomi nasional seperti sekarang ini, kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo Triyoga Laksito.
Hal ini bisa dilihat dari total aset, kredit Bank Perkreditan Rakyat (BPR) masih menunjukan perkembangan yang positif, katanya pada wartawan di Solo, Kamis (10/9).
Ia mengatakan penyaluran kredit Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di wilayah eks Keresidenan Surakarta, tumbuh 10,42 persen atau Rp373,57 miliar dibandingkan Juli tahun lalu. Sedangkan total aset yang dikelola BPR meningkat sebesar 13.33 persen year of year (yoy) atau sebesar Rp578,99 miliar.
Dikatakan, secara umum, kondisi BPR di wilayah eks Keresidenan Surakarta masih sehat di tengah kondisi ekonomi saat ini. NPL sebesar empat persen hingga lima persen masih dalam kondisi stabil. Meskipun ada beberapa BPR yang kondisinya tidak sehat.
Triyoga mengatakan OJK saat ini masih melakukan pemetaan terhadap kondisi BPR di wilayah Solo dan sekitarnya, untuk memastikan jumlah BPR yang tidak sehat. Pihaknya terus memantau kondisi BPR terkait modal serta likuiditas.
“Ya meskipun secara nasional perkembangan ekonomi dan sektor jasa keuangan mengalami tekanan akibat gejolak ekonomi dan pasar keungan global yang mengakibatkan pelemahan nilai tukar rupiah,” katanya.
Ia mengatakan tetapi hal tersebut tidak berpengaruh banyak pada kinerja BPR dan BPR Syariah (BPRS) di wilayah Solo dan sekitarnya. Meskipun dari sisi jumlah BPR di Solo dan sekitarnya masih sama yakni 74 BPR tetapi mengalami peningkatan dalam aset, kredit dan sumber dana.
Dikatakan, dari segi sumber dana komposisi tabungan mencapai Rp1,331,59 miliar sedangkan deposito mencapao Rp1,799,55 miliar. Sedangkan dana pihak ketiga mencapai Rp3,121,14 miliar atau tumbuh 17,25 persen.
Sedangkan untuk BPRS hingga Juli 2015 dari delapan BPRS total aset mencapai Rp218,37 miliar.
Sementara itu, untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat Kota Solo sehingga dapat mengelola keuangan dengan baik, OJK Solo meluncurkan mobil literasi keuangan atau SiMolek. Melalui mobil SiMolek tersebut, masyarakat bisa mendapatkan edukasi keuangan tentang produk, layanan dan lembaga jasa keuangan, fasilitas finansial untuk mengetahui kondisi keuangan seseorang.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka