Sebuah alat berat diangkut ke atas kapal kargo di Pelabuhan Rakyat Kalimas, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (24/6). Pemerintah menganggarkan sekitar Rp20 triliun untuk membangun 500 unit kapal komersial guna memenuhi kebutuhan pelabuhan rakyat. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/Asf/aww/15.

Jakarta, Aktual.com — Politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu mendukung perintah tegas yang dikeluarkan Menteri Kordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli untuk menghidupkan kembali rel kereta api yang sempat ditutup cor beton oleh PT Pelindo II.

Diakui Masinton, jika rel yang dibentuk oleh kolonial Belanda ini diaktifkan kembali akan memangkas banyak biaya.

“Mulai dari biaya penumpukan barang. Bongkar muat barang. Hingga percepat arus bongkar muat di pelabuhan,” kata Masinton, di Gedung DPR RI, Senayan, Kamis (10/9).

“Pelabuhan itu kan arus barang keluar masuk, bukan penumpukan barang. Tetapi kenyataaanya, oleh Dirut Pelindo II (RJ Lino), pelabuhan itu difungsikan sebagai tempat penumpukan. Tahu sendiri kan biaya penumpukan, bayarnya mahal,” tambahnya.

Seharusnya, sambung dia, bila bisa dipangkas biaya dengan menggunakan rel kereta api, seharusnya dilakukan sejak dahulu. “Kenapa kok bisa dipangkas dengan gunakan rel kereta api tidak dilakukan?,” tandasnya.

Sebelumnya, Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli beraksi di Pelabuhan Tanjung Priok. Kedatangannya untuk membongkar secara simbolik penutup rel kereta api yang berada di pelabuhan, untuk mengurangi kemacetan arus barang (dwell time).

“Ini (jalur kereta) akan dibuka kembali jalurnya. Karena ada sedikit lahan warga maka akan dibebaskan, tidak butuh waktu lama. Dibebeskan oleh KAI kontruksi hanya 2 bulan, kalau ini bisa diselesai sambung ke pelabuhan,” kata Rizal, di kantor pelayanan umum (KPU) Bea Cukai, Tanjung Priok, Jakarta.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang