Jakarta, Aktual.com — Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman menyatakan Indonesia tidak boleh terjebak dalam demokrasi prosedural dan harus terus berbenah agar terwujud demokrasi yang substantif dan berkualitas.

“Selama ini banyak yang menyebut Indonesia adalah negara demokrasi terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan India, namun ternyata indeks demokrasi masih pada taraf rendah,” kata dia di Padang, Kamis (10/9).

Irman menjelaskan, untuk mengukur demokrasi pada suatu negara berkualitas setidaknya dapat menggunakan empat indikator yaitu pelaksanaan pemilu, hak masyarakat sipil, kondisi birokrasi, tingkat partisipasi masyarakat dan budaya politik.

“Pelaksanaan pemilu yang berlangsung baik dan transparan maka merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan,” katanya.

Demokrasi yang berkualitas juga akan berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat. “Demokrasi dan kesejahteraan masyarakat itu harus berjalan seiring,” kata dia.

Ia melihat salah satu upaya yang perlu dibenahi untuk mendorong hadirnya demokrasi yang berkualitas adalah perbaikan kelembagaan. Ini dilakukan untuk mencegah disharmoni antarlembaga sehingga tidak menjadi salah satu sumber kegaduhan, ujar dia.

Ia mengakui reformasi baru berjalan 16 tahun dan butuh waktu cukup panjang menuju demokrasi yang subtantif.

Artikel ini ditulis oleh: