Jakarta, Aktual.com — Kegaduhan pasca digeledahnya kantor PT Pelindo II (Persero) beberapa waktu lalu hingga berujung pada pencopotan Kabarekskrim Komjen pol Budi Waseso (Buwas), terus menuai kritikan dan memicu berbagai spekulasi.
Pengamat Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) Sofyano Zakaria mengatakan, saat ini masyarakat dan politisi sudah sangat meyakini bahwa di Pelindo II, bukan hanya ada kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan mobil crane semata.
“Publik sudah kadung berasumsi dan menduga ada permainan lebih besar di Pelindo dan bahkan menduga ada keterlibatan tokoh-tokoh penting Republik ini,” kata Sofyano dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (11/9).
Ia menuturkan, dicopotnya Buwas yang sedang menangani kasus Pelindo II, walau telah dinyatakan sebagai mutasi atau tour of duty yang wajar dilakukan, ternyata bukan mendinginkan suasana justru semakin menimbulkan kegaduhan publik dan bahkan kegaduhan sosial politik.
“Ini harusnya diantisipasi oleh Pemerintah khususnya Presiden dengan melakukan tindakan pencegahan yang cerdas,” ujar dia.
“Jika kegaduhan ini dinyatakan sebabnya bermula dari penggeledahan itu sendiri, dan itu disebut sebagai api tetapi kemudian yang perlu dipertanyakan, siapa yang meniup api itu hingga semakin membesar?,” imbuhnya.
Menurutnya, penggeledahan kantor Pelindo II telah dipahami publik sebagai proses hukum yang wajar, hanya saja mengapa harus disikapi secara berlebihan oleh Dirut Pelindo II RJ Lino,.
“Inilah yang akhirnya menjadi daya tarik bagi publik untuk terus meneropong kasus ini. Sebelum kasus Pelindo menimbulkan kegaduhan ekonomi, sosial dan politik yang lebih jauh, Pemerintah khususnya Presiden Jokowi harus berani bersikap tegas memerintah Menteri terkait dengan Pelindo II untuk mencopot siapapun yang telah diketahui publik sebagai penyebab kegaduhan tersebut,” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka