Sawahlunto, Aktual.com — Sederet musisi asal nusantara dan mancanegara bakal meramaikan ajang Sawahlunto International Music Festival (SIMFes) 2015 di lapangan segitiga Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, pada 18-20 September.

Kepala Seksi Pembinaan Seni dan Perfilman Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sawahlunto Syukri di Sawahlunto, Sabtu (12/9), mengatakan hingga saat ini sejumlah nama musisi terkenal nusantara sudah menyatakan untuk ikut serta.

Mereka antara lain pemusik perkusi kenamaan, Gilang Ramadhan, kelompok seniman yang tergabung dalam Forum Kompang asal Batam, Horja Bius dari Jakarta serta kelompok perkusi Arastra Bengkulu.

Mereka akan mengadu kepiawaian bermain musik tradisi dengan kelompok seniman asal provinsi itu, seperti An-Najm asal Kota Padang Panjang, Malakutan Bunian, Talempong Batuang, Talempong Olah Raso, Gandang Tambua PKDP, Komunitas Kuali, serta Campur Sari.

“Pada ajang SIMFes 2015 yang merupakan pagelaran keenam kalinya diselenggarakan Pemerintah Kota Sawahlunto, musisi dan kelompok seni tersebut akan tampil secara bergiliran selama tiga hari dan dijadwalkan tampil bersama pada malam penutupan untuk menghibur para pengunjung,” paparnya.

Pada kegiatan tersebut, katanya melanjutkan, juga menghadirkan musisi asal beberapa kota besar di benua Eropa dan Asia, seperti kelompok Who’s Pinsky asal Jerman yang akan menampilkan musik rock akustik. Kemudian Hereford Hoppers asal Kota Hereford Inggris dengan musik tradisi negara itu serta Steev Kindwald, musisi asal Thailand berdarah Rumania yang akan menampilkan musik tradisi negeri leluhurnya dengan menggunakan alat musik “Jaw Harp”.

Selanjutnya, Duo Kuri asal Jepang dengan kepiawaian memainkan alat musik jenis Bouzouki, Bodhran, Tin whistle serta sejumlah alat musik asal benua Asia lainnya, Kemudian grup Stierwascher asal Austria dengan kemahiran memainkan alat musik sejenis akordion asal negaranya dengan nama Ziach.

Dia mengatakan, dalam perjalanan ajang SIMFes tersebut dalam pelaksanaannya beberapa kali mengalami perubahan konsep pertunjukan, yang disesuaikan dengan visi kota itu sebagai kota wisata tambang yang berbudaya.

“Kami berupaya memperkenalkan musik tradisi tak hanya oleh para seniman nusantara melainkan juga mewadahi musik tradisi negara-negara dunia demi menunjang nilai-nilai “heritage” yang ada dalam posisi Kota Sawahlunto sebagai salah satu kota tua warisan nusantara,” jelas dia.

Menurutnya, menampilkan musik tradisi nusantara dan dunia dalam satu panggung yang sama cukup memberikan efek yang baik terhadap perkembangan tradisi-tradisi lokal yang ada, hal itu terbukti dengan bermunculannya kelompok – kelompok seni budaya yang memiliki kualitas terukur dan tidak kalah baiknya saat tampil di hadapan publik.

“Hal itu terlihat dari konsep-konsep pertunjukan SIMFes yang pada mulanya didominasi oleh pemusik asal lima benua di dunia dan kelompok seni komunitas mahasiswa asal perguruan tinggi di provinsi Sumatera Barat. Saat ini sudah mulai diramaikan oleh seniman asal Kota Sawahlunto dengan segala ragam potensi seni budaya yang lahir dari masyarakat itu sendiri,” jelas dia.

Pihaknya berharap, pada penampilan SIMFes 2015 akan mendapatkan tanggapan positif dari pengunjung serta mampu merangsang minat kunjungan pelancong untuk menghadiri kegiatan tersebut.

“Mari sukseskan ajang SIMFes 2015 sebagai salah satu agenda pariwisata Kota Sawahlunto sebagai salah satu kota tujuan wisata di provinsi Sumatera Barat,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh: