Jakarta, Aktual.co — Pada Selasa (14/4) kemarin, Jalan Munir diresmikan di kota Den Haag, Belanda untuk menghormati pembela HAM Indonesia, Munir Said Thalib.

Upacara pembukaan tanda jalan dimulai di persimpangan Jalan Munir dengan Jalan Martin Luther King di Den Haag pada sore harinya (pukul 17.00 WIB) dan berlangsung selama sekitar setengah jam.

Wali Kota Den Haag, Jozias van Aartsen (sebelumnya merupakan Menteri Luar Negeri Belanda) bersama istri almarhum Munir, Suciwati, dan Direktur Amnesty International Belanda, Eduard Nazarski mengisi upacara tersebut.

“Amnesty International berbahagia bahwa kota Den Haag memberikan penghargaan kepada Munir dengan mengingat namanya dalam rencana tata jalan kota tersebut. Munir telah membuat upaya luar biasa untuk memperbaiki situasi hak asasi manusia di Indonesia. Dia adalah orang yang berani dan gigih dan kami sangat kehilangan Munir, “kata Eduard Nazarski.

Pembukaan akan dipresentasikan oleh peneliti untuk Indonesia dari Amnesty International, Papang Hidayat tentang situasi pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia. Prof. Dr. Gerry van Klinken akan menjadi moderator acara.

Para peraih Nobel Alternatif “Right Livelihood Awards” (RLA) menandatangani surat yang ditujukan kepada Presiden Jokowi untuk membentuk tim penyelidikan baru yang independen guna menuntaskan kasus Munir.

Sekedar informasi, Munir merupakan salah satu peraih Nobel Alternatif ini pada tahun 2000. The Right Livelihood Award Foundation didirikan sejak 1980 untuk memberikan penghargaan dan dukungan kepada pembela HAM yang mendorong pemenuhan hak atas lingkungan, perdamaian dan keadilan sosial.

Petisi tersebut akan disampaikan kepada Presiden Jokowi pada pertengahan April 2015. Di tahun 2004 silam, Munir dibunuh dengan racun saat dalam perjalanan untuk studi lebih lanjut di Belanda.

Artikel ini ditulis oleh: