Jakarta, Aktual.com — Ekonom senior Anwar Nasution mengatakan jasa mantan Menteri Keuangan Ali Wardhana sangat besar dalam mengawal perekonomian Indonesia yang terancam kolaps pada awal era Orde Baru.
“Jasanya pada negara ini besar sekali,” kata Anwar Nasution saat dihubungi mengenai pribadi Ali Wardhana yang hari ini meninggal dunia pada usia 87 tahun di Jakarta, Senin (14/9) malam.
Anwar yang menjadi pernah menjadi asisten Ali Wardhana mengatakan almarhum sanggup menurunkan inflasi tinggi (hyper inflation) dari 650 persen pada 1966 hingga hanya mencapai 10 persen dalam kurun waktu tiga tahun.
Selain itu, kata Anwar, Ali Wardhana juga mampu memanfaatkan penerimaan dari sektor migas untuk mendorong pembangunan dan mencegah terjadinya “The Dutch Disease” ketika masa-masa keemasan harga minyak pada periode 1973-1982.
“Kita bisa memanfaatkan uang minyak untuk membangun SD inpres, puskesmas, infrastruktur jalan, bendungan serta swasembada pangan dan mengatur kurs devisa, sehingga memberikan insentif bagi pengembangan industri manufaktur,” kata mantan Ketua BPK ini.
Anwar juga menambahkan almarhum yang merupakan penggemar cerutu dan olahraga golf ini juga merupakan salah satu pencetus pentingnya reformasi dalam bidang perpajakan, sebagai antisipasi apabila periode keemasan harga minyak berakhir.
Prof Dr Ali Wardhana yang lahir di Solo, Jawa Tengah pada 6 Mei 1928 merupakan salah satu anggota penasehat perekonomian Orde Baru, dan menjadi Menteri Keuangan periode 1968-1983 serta Menteri Koordinator Ekonomi, Industri dan Pengawasan Pembangunan periode 1983-1988.
Ali Wardhana menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1958, dan mendapatkan gelar Master of Arts dari University of California Berkeley, Amerika Serikat pada 1961 dan menyelesaikan program doktoral PhD dari universitas yang sama pada 1962.
Salah satu begawan ekonomi Indonesia ini juga pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia selama 10 tahun, yaitu selama 1967-1978. Pada September 1971, Ali Wardhana terpilih sebagai Ketua Board of Governors Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional untuk periode 1971-1972.
Selama menjabat sebagai Menteri Keuangan, Ali Wardhana memperkenalkan strategi pinjaman negara dan disiplin fiskal pada masa Orde Baru dengan melakukan pinjaman luar negeri untuk menutup defisit anggaran dalam APBN.
Beberapa penghargaan yang pernah diperoleh Ali Wardhana adalah Bintang Mahaputera Adiprana Kelas II (dari Pemerintah RI), Satyalencana Dwidja Sistha (Menteri Pertahanan Kemananan RI), Grootkruis Leopold II (dari Raja Belgia) dan Ali Grootkuis in dew Oranye Nassau (dari Ratu Yuliana, Belanda).
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan