Jakarta, Aktual.com — Kodim 0826 Pamekasan, Jawa Timur menyita sekitar 13 ton pupuk bersubsidi yang ditimbun oknum warga di Desa Palesanggar, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan.
“Jenis pupuk yang berhasil kita sita adalah pupuk bersubsidi jenis urea,” kata Komandan Kodim 0826 Pamekasan Letkol Arm Mawardi dalam keterangan persnya di Pamekasan, Senin (14/9) malam.
Ia menjelaskan terungkapnya praktik penimbunan pupuk bersubsidi itu berdasarkan informasi masyarakat yang menyebutkan bahwa oknum salah satu warga di Desa Palesanggar, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan menimbun pupuk bersubsidi.
Berdasarkan informasi itu, Kodim berkoodinasi dengan Polres Pamekasan untuk melakukan pengecekan ke lapangan.
“Hasilnya, informasi itu memang benar adanya, sehingga kami bergerak bersama-sama, lalu menyita pupuk yang diketahui ditimbun oknum warga di Desa Palesanggar itu,” terang Dandim.
Saat ini, kata dia, pupuk yang ditimbun oknum warga tersebut telah disita di Mapolres Pamekasan untuk kepentingan penyidikan.
Dandim menginstruksinya semua Danramil serta Babinsa agar terus meningkatkan pengawasan distribusi pupuk bersubsidi, karena TNI telah ditunjuk negara sebagai pendamping petani dalam upaya mewujudkan program swasembada pangan.
Secara otomatis, hal-hal yang berkaitan dengan bidang pertanian, seperti ketersediaan pupuk, juga menjadi perhatian TNI.
Temuan kasus penimbunan pupuk bersubsidi oleh Kodim 0826 Pamekasan kali ini merupakan kali kedua dalam kurun waktu enam bulan terakhir ini.
Pada April 2015, TNI Pamekasan juga menemukan praktik yang sama di Desa Bujur Tengah, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan.
Tiga orang ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus itu. Masing-masing Haji Umar (55), warga Dusun Nomeh, Desa Bujur Tengah Kecamatan Batumarmar, Haji Sunardi (50) warga Desa Bujur Barat dan Suharto Mohammad (46), warga Dusun Sungai Rajah, Desa Bujur Timur. Semuanya Kecamatan Batumarmar, Pamekasan.
Akibat adanya penimbunan pupuk yang dilakukan oleh ketiga oknum warga ini, peredaran pupuk di Kecamatan Batumarmar, Pamekasan sempat terjadi kelangkaan dan pupuk raib di pasaran.
Haji Sunardi pemilik toko Sumber Rejeki, H Umar pemilik toko Resta, dan toko Suharto milik Suharto Muhammad.
Ketiga orang pemilik toko ini diketahui menimbun pupuk bersubsidi di tokonya masing-masing oleh anggota gabungan, yakni anggota unit Intel, Pelda Nurhasan, Serma Agus, Serka Mursidi, Sertu Halili, Serda Slamet, Sertu Suprianto, Serda Mustofa, Koptu Ali Ridho, dan Koptu Didik.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan