Menteri ESDM Sudirman Said

Jakarta, Aktual.com —  Menteri ESDM Sudirman Said membentuk tim teknis untuk menindaklanjuti sejumlah hasil kerja sama dan investasi selama kunjungan Presiden Joko Widodo ke tiga negara Timur Tengah yakni Arab Saudi, UEA, dan Qatar.

“Saya ditunjuk untuk menjadi penanggung jawab menarik investor dari timur tengah. Presiden juga menugaskan untuk menindaklanjuti kerja sama investasi di Timteng dan ini suatu tugas yang berat, karena ada mitos dana dari Timteng sulit ke Indonesia,” kata Sudirman Said dikutip Selasa (15/9).

Sudirman menjelaskan beberapa kerja sama harus segera ditindaklanjuti dan memang diminta oleh Presiden agar tim segera menginventarisasinya.

“Sekarang tugas saya merealisasikan peluang itu. Konkret misalnya hari ini anak usaha PLN, PT PJB (Pembangkitan Jawa Bali) tanda tangan perjanjian dengan Nebras. Proyeknya adalah membangun pembangkit listrik tenaga gas di Sumut dengan kapasitas 2×250 MW dan nilai proyek 750 juta dolar AS yang melibatkan Qatar dan Indonesia, melibatkan suplai gas,” paparnya.

Sementara, lanjutnya, kerja sama kilang BBM dengan BUMN Arab Saudi, Saudi Aramco berupa optimalisasi kilang milik PT Pertamina di Cilacap, Balongan, dan Dumai senilai 11,5 miliar dolar.

Melalui proyek optimalisasi tiga kilang itu diharapkan ada tambahan produksi BBM sebanyak 450.000 barel per hari.

Selain optimalisasi, Aramco juga berkomitmen membuat kilang BBM baru dengan perkiraan nilai investasi sebesar 12,8 miliar dolar AS.

“Kemudian peluang investasi lain yakni infrastruktur pelabuhan. Penjajakan dengan Pelindo, kita tawarkan berbagai kesempatan di lombok. Juga kerja sama lembaga keuangan dengan lembaga keuangan kita, prospek cukup baik,” katanya.

Untuk menangani itu, Sudirman mengatakan akan membuat tim yang terdiri dari kalangan usaha dan juga pemerintah yang memiliki kompetensi di bidang tersebut.

“Saya akan bikin tim kecil dari swasta dan ESDM atau lainnya, ‘ad hoc’, di sini (Doha), ada kantor perwakilan Mendag dan BKPM, rasanya perlu diperkuat, kalau perlu gunakan konsultan profesional,” tegasnya.

Presiden Joko Widodo, kata Sudirman Said, meminta agar dalam waktu satu bulan sudah ada daftar proyek dan potensi proyek secara detail dan siap dijalankan.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka