Jakarta, Aktual.com — Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli mengatakan perlu angin dari luar untuk merubah mental pejabat di negara ini agar tidak lagi melakukan KKN . Sehingga revolusi mental yang didengungkan oleh Presiden Jokowi dapat benar-benar terwujud.
“Itulah sebabnya kita perlu angin dari luar untuk perubahan dengan Rajawali ngepret. Katanya revolusi mental, (tetapi) masih main proyek. Katanya revolusi mental, tetapi masih KKN,” ujar Rizal di Kantor LIPI, Jakarta, Selasa (15/9).
Menurut “Si Rajawali Ngepret” ini , harus ada etika baru di dalam pemerintahan. Para Pejabat Negara harus menghentikan kebiasaan bermain proyek dan melakukan nepotisme baik dalam proyek pemerintah dan proyek BUMN.
“Bapaknya pejabat, anaknya (pasti) pengusaha. Jangan, dong. Berhentilah main yang enggak-enggak. Rakyat kita tuh udah susah. Jangan merasa duit negara duit nenek moyang kamu. Itu yang musti di-kepret,” sindir dia.
Salah satu contohnya kata Rizal adalah KKN di Pelabuhan Tanjung Priok yang dikelola Pelindo II. Pelabuhan tersebut kata Rizal sudah dikuasai oleh raja-raja kecil.
“Termasuk yang Tanjung Priok, itu rebutan rezeki. Kenapa di (waktu inap barang atau dwell time) kita 7 hari, tetapi Singapura 1 hari, Malaysia 1 hari? Terus, tarif sewa di Tanjung Priok untuk kontainer itu cuma Rp 75.000, padahal di negara lain Rp 1 juta-Rp 2 juta. Nah, kita sekarang bikin kontainer parkir sewa 1 hari-2 hari gratis. Berikutnya, bayar Rp 5 juta. Sederhana,” ucap Rizal.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan