Jakarta, Aktual.co —Setelah terapresiasi pada akhir perdagangan Selasa (14/4) kemarin di posisi Rp12.984, laju nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini dibuka dengan melanjutkan penguatannya.
Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index pada pagi ini, Rabu (15/4), rupiah dibuka menguat 0,09% ke Rp12.972 per dolar AS. Pada pk. 08:02, Rupiah jadi menguat 0,15% ke Rp12.965 per dolar AS.
Penguatan mata uang Garuda terhadap dolar ini dipicu jelang dirilisnya data neraca perdagangan. Pada Selasa (14/4), Bank Indonesia memutuskan mempertahankan BI Rate di level 7,50% usai rapat dewan gubernur. Adapun nilai tukar rupiah saat itu masih menunjukkan pelemahan tipis 0,01% ke Rp12.989 per dolar AS.
Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi nilai tukar rupiah atas dolar Amerika serikat pada perdagangan hari ini, Rabu (15/4) berpotensi menguat hingga akhir perdagangan.
“Rupiah masih akan kuat tetapi terancam oleh buruknya angka China pagi ini. Neraca perdagangan diperkirakan masih surplus walaupun menipis,,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (15/4/2015).
Dikemukakan pagi ini angka PDB China ditunggu, dan diperkirakan turun drastis ke 7% YoY. Pelemahan indeks dolar hingga dini hari tadi belum tentu mendorong penguatan mata uang di Asia hari ini, jika sentimen negatif dari perlambatan China terlalu mendominasi.
Sementara itu pada penutupan perdagangan Selasa, ujarnya, rupiah menguat tipis. Begitu juga sejumlah mata uang di Asia. Rangga mengatakan keputusan BI menahan BI Rate 7,5%, tidak terlalu mempengaruhi pasar.
“Tetapi pesimisme terhadap pertumbuhan yang ditunjukkan oleh BI bisa memberi sentimen negatif,” kata Rangga
Artikel ini ditulis oleh:

















