Makasar, Aktual.com — Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menyatakan kesanggupannya mengembangkan sistem pengelolaan sampah secara online. Hal tersebut diungkapkannya saat pembukaan kegiatan Rapat Kordinasi (Rakornas) Bank Sampah ke III se-Indonesia di Phinisi Ballroom Hotel Clarion, Selasa (16/9).
“Kami sangat siap untuk pengelolaan bank sampah secara online. Kita punya aplikasi yang mampu mendigitasi berat dan volume sampah secara real time,” ucapnya.
Hal ini sejalan dengan salah satu program utama Pemkot Makassar yakni Makassarta’ Tidak Rantasa (MTR). Dengan diberlakukannya sistem bank sampah online kata Danny maka pengolahan sampah bisa lebih efektif dan efisien.
Sebagai progres pengembangan program tersebut Danny, sapaan akrab Moh Ramdhan Pomanto telah melakukan tender 2 juta kantong sampah. Kantong ini akan didistribusikan ke masyarakat low income yang dibagi empat jenis yakni kantong untuk jenis sampah organik, plastik, kaleng, dan kertas. Selain itu, kantong yang bergambar MTR ini juga dilengkapi dengan barcode pada salah satu sisinya.
Kantong ini kata Danny membantu masyarakat agar bisa langsung memilah sampahnya sendiri dan dengan bantuan aplikasi yang disiapkan masyarakat juga bisa secara realtime mengetahui bobot dan volume sampah sebelum dikirim ke bank induk.
Pemkot Makassar telah menyediakan 150 unit mobil sampah, 4 unit khusus dioprasikan di bank sampah pusat. Adapun jumlah bank sampah yang dikelolah saat ini sebanyak 112 titik dengan jumlah nasabah 4000 orang. Sementara ini, bank sampah ini mengelolah omzet sebesar Rp 500 juta pertahun dan berhasil mereduce atau mengurangi sampah hingga 800 ton pertahun.
“Itu sementara, kalau semua sistem pengolahan sampah kita berjalan maksimal, komposter aktif di 8 ribu lorong garden (Longgar) kita ditambah pengembangan industri daur ulang plastik yang kita canangkan di lahan 10 hektar yang dimiliki maka kami optimis bisa mereduksi sampah hingga 100 persen,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (Ditjen PSLB3) Tuti Hendrawati Mintarsih menyampaikan apresiasi mendalam atas upaya keras dan keberhasilan wali kota Danny mendorong serta memotivasi masyarakat untuk aktif dalam mengelolah sampah dengan baik.
“Sungguh upaya yang luar biasa wali kota Makassar mampu memotivasi warganya untuk sadar mengelolah sampah langsung dari sembernya,” tuturnya.
Bagi Tuti metode mengumpulkan sampah lalu buang sudah harus dirubah. Tetapi sampah bisa jadi berkah yang bernilai ekonomis (from trash to cash) apabila dipila dengan baik dan menjadi nasabah bank sampah di daerah masing-masing.
Kegiatan ini bertajuk inovasi pengembangan bank sampah sistem online yang diikuti 800 peserta dari lembaga lingkungan hidup pengelolaan sampah Dinas Kebersihan Kota se-Indonesia.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan