Jakarta, Aktual.com – Rancangan Undang Undang Pornografi yang akan disahkan pada 23 September mendatang, diharapkan tidak menjadi bumerang untuk perkembangan dunia seni di Indonesia.

Harapan itu dikemukan kalangan seniman, yang meneruskan ilmu dari pelukis mendiang Basoeki Abdullah yang terkenal akan lukisan wanita tidak berbusana tersebut.

Kepala Museum Basoeki Abdulah, Joko Marsono mengatakan, publik harus melihat karya yang tidak berbusana itu dari berbagai perspektif, bukan melulu mengenai pornografi.

Joko Marsono menambahkan, mendiang Basoeki Abdullah, yang juga merupakan maestro seni lukis Indonesia itu, melihat perempuan yang dilukisnya dalam keadaan tidak berbusana adalah sebuah keindahan seni.

“Selama kita para pelukis melihat dari sisi keindahan dan bukan negatif, karena pelukis itu mencintai keindahan dan bukan berfikir pornogrfinya,” ujar Joko Marsono disela media gathering 100 tahun Basoeki Abdullah di Jakarta, Kamis (17/9).

Meskipun begitu, kata Joko Marsono, para pecinta seni sendiri harus bisa memahami RUU Pornografi demi menghindari pelanggaran yang mengatasnamakan seni. “Nanti kita akan pahami itu UU Pornografi untuk pelukis, yang berbeda cara berfikirnya,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Joko Marsono juga berharap agar dengan momentum 100 tahun Basoeki Abdullah ini, museum maestro itu bisa menjadi salah satu lokasi kunjungan yang bisa menjadi pilihan masyarakat. Oleh sebab itu, pihaknya pun sebenarnya berharap semua lukisan yang ada di istana negara, Jakarta, termasuk lukisan Soekarno yang merupakan karya dari Basoeki bisa dikembalikan ke museum.

“Karena akan lebih baik untuk museum, tapi jika memang di rawat di istana dan untuk memperindah istana, kami merasa tidak apa-apa, karena kami yakin akan ada perawatan yang ahli di istana terhadap lukisan Basoeki Abdullah tersebut, apalagi Basoeki Abdullah adalah sosok yang sangat dekat dengan proklamator kita Soekarno,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: