Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj menyampaikan pidato saat melantik pengurus lembaga-lembaga Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa bakti 2015-2020 di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (16/9) malam. PBNU melantik 18 Lembaga NU yang terpilih merupakan hasil Muktamar ke-33 di Jombang pada 1-6 Agustus 2015.

Yogyakarta, Aktual.com — Pengurus Besar Nahdlatul Ulama berencana membuat “Nahdlatul Ulama Fund” sebagai wahana investasi bagi warga Nahdliyin.

“Insya Allah kami akan membuat “NU Fund” untuk mendorong warga NU berinvestasi,” kata Ketua Bidang Perkonomian dan Investasi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud dalam diskusi publik OJK Dengan Warga NU bertajuk “Membangun keluarga Maslahah: Perencanaan Keuangan Keluarga dan Budaya Investasi Syariah” di Yogyakarta, Jumat (18/9).

Menurut dia, “NU Fund” akan akan menjadi salah satu sarana organisasi PBNU memperoleh modal sekaligus menjadi pendorong masyarakat khususnya warga NU untuk berani menanamkan modalnya.

“Untuk setiap masyarakat, tidak harus orang kaya yang nantinya bisa berinvestasi di sini,” kata Marsudi.

Konsep atau program yang akan diterapkan untuk mendirikan reksa dana itu, menurut dia, masih dalam pengkajian yang akan dibantu Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Meski demikian, ia mengatakan, investor yang dapat menanamkan modal dalam “NU Fund” akan dibagi dalam beberapa tipe, di antaranya untuk tipe pertama, dapat berupa lembaga NU atau pesantren yang bersedia secara sukarela menginvestasikan dananya atas nama NU.

Tipe kedua, yakni berupa investor yang modalnya tetap dimiliki sendiri, namun keseluruhan profitnya dapat disedekahkan untuk NU. Selanjutnya, tipe ketiga, yakni investor yang modalnya dimiliki sendiri dan sebagian profitnya disedekahkan untuk NU.”Untuk tipe terakhir yakni investor yang tidak dua-duanya (modal tidak dimiliki sendiri, dan tidak menyedekahkan profitnya),” kata dia.

Sementara itu, Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Sarjito menyambut baik inisiatif PBNU untuk merencanakan dana reksa “NU Fund”. Menurut dia, wahana investasi berbasis syariah itu akan menjadi daya tarik tersendiri bagi warga NU untuk berinvestasi.

“Memang kalau semua orang NU masuk investasi syariah, maka investasi syariah akan besar,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan