Foto udara kebakaran lahan di Dusun Simpang Tiga Sakti, Kab Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel. Minggu (20/8). Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kebakaran lahan di OKI yang menyumbangkan kabut asap di Sumatera itu sebagian besar akibat ulah manusia. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Jakarta, Aktual.com — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kaharudin menyatakan kabut asap tebal yang melanda daerah itu kemungkinan besar merupakan kiriman dari luar daerah.

“Kondisi kabut asap memang cukup tebal, kami sedang mencari tahu dari mana sumbernya dan kemungkinan kiriman dari luar Bangka Tengah,” ujarnya di Koba, Jumat.

Hal itu dikemukakannya menyikapi kabut asap tebal yang melanda sebagian besar kabupaten itu sejak Jumat (18/9) pagi hingga sore sehingga mengganggu jarak pandang.

“Sejumlah titik api sudah berhasil kami padamkan, bahkan dalam beberapa hari terakhir kabut asap secara perlahan mulai hilang. Namun pada Jumat kabut itu kembali tebal, mungkin sumbernya bukan dari hutan daerah ini terbakar tetapi asap kiriman dari luar daerah,” ujarnya.

Namun demikian, pihaknya belum bisa memastikan dari mana sumber asap yang cukup tebal hingga menyelimuti sebagian besar wilayah Bangka Tengah.

“Kami sedang mencari sumbernya, apakah dari hutan terbakar atau kabut asap kiriman dari luar. Kalau dari hutan yang terbakar di daerah ini, maka kami akan segera memadamkan api,” ujarnya.

Ia mengatakan, Bangka Tengah sudah ditetapkan status darurat kabut asap dan mendirikan posko siaga bencana kebakaran.

“Kami sudah siapkan posko dan personel berikut dengan peralatan lengkap, mereka siap diterjunkan untuk mengatasi kondisi darurat,” ujarnya.

Ia mengatakan, penanganan kebakaran dilakukan secara terpadu yaitu dari BNPB, Satpol PP, kepolisian dan pihak Dinas Kesehatan Bangka Tengah.

“Ini kemarau terpanjang dibanding tahun sebelumnya dan belum ada tanda-tanda bakal turun hujan,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh: