Jakarta, Aktual.com — Dalam menanggapi seruan Paus Fransiskus agar semua jemaat gereja bersedia menampung pengungsi Suriah, Vatikan untuk pertama kali pada Jumat (18/9) menerima satu keluarga, yang melarikan diri dari perang Suriah.
Keluarga terdiri atas ayah, ibu dan dua anak itu datang dari Damaskus dan umat gereja Katolik Melkite, Yunani, yaitu gereja Kristen, yang berhubungan dekat dengan gereja Katolik Roma.
Vatikan mengatakan dalam pernyataannya bahwa keluarga itu, yang tidak disebutkan namanya, tiba di Italia pada 6 September atau pada hari ketika Paus Fransiskus membuat seruan kepada jemaat di Eropa untuk membuka pintu rumah mereka bagi pengungsi.
Sejak itu, terdapat empat warga Suriah meminta suaka.
“Menurut peraturan hukum, enam bulan berikutnya para pencari suaka yang meminta perlindungan internasional tidak dapat bekerja. Selama masa tersebut, mereka akan dibantu dan ditemani oleh jemaat Santa Anna,” kata Vatikan.
Vatikan, wilayah negara kecil di jantung kota Roma, memiliki dua jemaat yaitu jemaat St. Anna dan jemaat St. Basilika Petrus.
Vatikan belum bisa memberikan keterangan mengenai keluarga kedua yang akan ditampung oleh pemerintahan Santo Petrus.
Ratusan ribu orang melarikan diri dari perang dan kemiskinan di Timur Tengah dan Afrika, berbondong-bondong menuju Eropa secara bergelombang tahun ini, membuat 28 negara Uni Eropa harus berjuag menerimanya.
Untuk mencari bantuan menangani krisis ini, Paus mendesak 120.000 jemaatnya di seluruh Eropa agar masing-masing menerima satu keluarga pengungsi. Seruannya mendapat tanggapan yang bercampur.
Sebagian jemaat menyatakan dengan terbuka tidak dapat menerima orang yang berbeda agama. Seorang biarawan terpaksa menarik kembali tawarannya untuk menerima pengungsi Suriah yang nasrani setelah warga setempat menolak gagasan itu.
Kebanyakan orang Suriah adalah Musim, tetapi ada sebagian kecil kelompok Nasrani, yang diperkirakan berjumlah 10 persen dari jumlah penduduk sebelum pecah perang saudara di Suriah pada 2011.
Menurut laman gereja Katolik Melkite Yunani, jemaatnya di Damaskus tercatat 150.000 orang pada 2010 dan belum jelas berapa yang masih tinggal di kota itu.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan