A Syrian refugee child who fled the violence from the Syrian town of Flita, near Yabroud, poses for a photograph at the border town of Arsal, in the eastern Bekaa Valley March 20, 2014. Tensions have been especially high in and around Arsal after Syrian forces and the Lebanese Shi'ite militant group Hezbollah recaptured the Syrian border town of Yabroud from rebels on Sunday, sending a stream of refugees and fighters across the border. Lebanon's border area has been steadily sucked into Syria's three-year-old conflict as President Bashar al-Assad's forces attack nearby rebel bases and suspected Syrian rebels fire rockets at Shi'ite towns to punish Hezbollah for sending fighters to support Assad. REUTERS/Hassan Abdallah (LEBANON - Tags: POLITICS CIVIL UNREST) - RTR3HY4X

Zagreb, Aktual.com – Pemerintahan Kroasia mengatakan pihaknya mengusir kembali ribuan Imigran di wilayahnya menuju Hongaria.

“Pilihan apa lagi yang kita punya? Ini tindakan yang sah,” kata Perdana Menteri Zoran Milanovic

Perdana Menteri Kroasia megatakan Hongaria telah menutup perbatasannya dengan memasang pagar kawat, dan itu bukan solusi.

“Tapi orang-orang ini berada di Kroasia juga bukan solusi,” katanya.

Ia memperingatkan bahwa negara Balkan itu tidak akan menjadi “tempat berbahaya” dalam krisis migran.

Ia juga mengkritik ketidakmampuan Uni Eropa dalam mencari solusi terhadap krisis migran terbesar yang dihadapi Eropa sejak Perang Dunia II itu.

“Masalah ini adalah hasil ketidakmampuan Eropa untuk menyelesaikan apa yang harusnya sudah diselesaikan sejak lama, di perbatasan antara Turki dan Yunani,” katanya.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Kroasia Ranko Ostojic mengatakan bahwa dengan adanya 13.000 migran yang telah memasuki negara itu sejak Rabu, Kroasia sudah tidak mampu menerima lebih banyak migran.

Artikel ini ditulis oleh: