Jakarta, Aktual.com —  Pengamat ekonomi politik, Ichsanuddin Noorsy mengkritisi kebijakan ekonomi pemerintahan Jokowi yang sebagian besar berada di Kementerian Perdagangan. Dari 34 paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, 32 diantaranya merupakan kebijakan dari Kementerian Perdagangan. Melalui menteri perdagangan, Jokowi melakukan deregulasi terhadap ekspor dan impor barang dengan menghilangkan proses verifikasi untuk barang-barang impor.

“Istilahnya saya sebut bukan deregulasi, tapi reregulasi dengan mengacu kepada nawacita dan trisakti. Tapi karena jokowi sudah masuk ke dalam jaringan neolib. Sehingga dia menikmati posisi itu, dan melanjutkan cara-cara orde baru. Karena cara orde baru yang dipakai, maka kebijakannya juga sama dengan kebijakan orde baru,”  kata Noorsy dalam acara diskusi yang bertajuk “Jokowinomics Gagal?” di Salemba, Jakarta Timur, Sabtu (19/9)

Adanya deregulasi terhadap barang ekspor dan impor akan berimplikasi terhadap masuknya barang impor yang  kian membanjiri tanah air.

“Deregulasi bikin banjir barang impor, dan akan lebih gila lagi,” jelasnya

Dirinya mencontohkan, seperti China, meskipun tertahan di sektor industri tekstil, tertahan di sektor mainan, dan elektronik. Dia bisa tetap membanjiri pasar Indonesia.

“Itu makanya permintaan ponsel China di Indonesia tetap tinggi,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka