Denpasar, Aktual.co —  Seorang anggota TNI yang bertugas Yonif Mekanis 741/SBW Kabupaten Jembrana, Bali, Serka Rikiman, tewas di tangan rekannya sendiri usai pesta minuman keras (miras).
Peristiwa nahas ini terjadi pada Minggu malam sekira pukul 20.30 WITA. Kasus penganiayaan ini berawal dari pesta miras yang dilakukan oleh Serka AND bersama Sertu IPP di Cafe Ratu yang berlokasi di Jalan Ngurah Rai, Kabupaten Jembrana, Bali.
Sertu IMAP bersama Serka APCW, Sertu IPM dan Serda SW kesemuanya anggota Yonif Mekanis 741/SBW, Jembrana.
Usai pesta miras, keduanya kembali ke rumah susun Yonif Mekanis 741/SBW Jembrana. Di tengah perjalanan, mereka mampir ke swalayan untuk membeli miras lagi berupa Mansion House, Pupply Orange dan Bir Bintang. Sesampai di rusun keduanya bertemu Sertu IMAP. Ketiganya akhirnya menenggak miras yang dibeli dari minimarket.
Dalam keadaan mabuk berat, sekitar pukul 17.30 WITA ketiganya bergerak menuju ke Gilimanuk. Mereka menggunakan mobil sedan Honda City, meluncur ke Pelabuhan.
Di dalam mobil yang dikemudikan oleh Serda SWY, korban duduk di samping sopir. Di dalam mobil, mereka tetap melanjutkan pesta miras.
Lantaran pengaruh alkohol berlebih, Serka Rikiman berteriak-teriak dan mengeluarkan kata-kata kasar. Ia meminta ke luar dari mobil. Mengetahui rekannya telah mabuk berat, Serka AND meminta kepada sopir untuk mengarahkan mobil ke arah jalan menuju Singaraja guna mencari tempat sepi.
Mobil mereka hentikan di tempat sepi sekitar 100 meter dari pertigaan Cekik, Gilimanuk. Mereka mencari tempat sepi pinggir hutan dengan maksud menenangkan korban.
Saat mobil berhenti, korban justru ke luar dan terus berteriak. Karena panik, kedua rekan korban meminta korban masuk kembali ke dalam mobil. Ia akhirnya diajak kembali ke rusun.
Dalam perjalanan pulang itulah korban dianiaya oleh rekannya sendiri. Wajah korban hancur dipukuli.
Sesampainya di rusun, korban yang sudah tak sadarkan diri korban kemudian dievakuasi ke RSUD Negara.
Karena luka korban cukup parah, akhirnya ia dirujuk ke RSUP Sanglah sekitar pukul 23.17 WITA. Sayangnya, setelah beberapa jam mendapat perawatan di RSUP Sanglah, Senin 13 April 2015 sekitar pukul 20.00 WITA korban meninggaldunia.
Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana, Kolonel Abdijon Sinaga membenarkan meninggalnya salah satu anggotanya karena tindak penganiyaan. “Empat anggota yang diduga pelaku sudah kami amankan, saat ini mereka, masih dalam pemeriksaan,” singkat Abdijon lewat sambungan telepon, Selasa 14 April 2015.
Saat ini, para pelaku berikut barang bukti berupa 1 unit mobil sedan Honda City, warna Merah Hitam Nopol DK 413 BA milik Serda Satrya serta beberapa botol bekas pesta miras, dilimpahkan ke Denpom IX-3/Denpasar untuk diprosessesuai prosedur hukum yang berlaku.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby