Jakarta, Aktual.co —Digugatnya izin yang diberikan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kepada anak perusahaan PT Agung Podomoro, PT Muara Wisesa Samudera, dinilai positif oleh Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA).
Sekjend KIARA Abdul Halim berpendapat sangat baik kalau kemudian masyarakat menggunakan haknya untuk membatalkan seluruh proyek reklamasi di Teluk Jakarta.
Sebab proyek reklamasi bisa berakibat buruk pada kawasan Teluk Jakarta. Seperti penggusuran masyarakat nelayan, rusaknya ekosistem pesisir, kerusakan hutan mangrove dan terumbu karang. Tak hanya itu, reklamasi juga akan sebabkan bencana ekologis yang lebih besar.
“Antara lain hilangnya ikan di perairan utara Jakarta, mengurangi potensi pariwisata bahari karena rusaknya laut, serta abrasi di pesisir teluk Banten maupun pantai utara Jawa karena tambang pasir untuk pembuatan pulau buatan,” ujar dia, saat dihubungi Aktual.co, Senin (13/4).
Dia juga menambahkan, reklamasi Teluk Jakarta dan mega proyek Giant Sea Wall (GSW) tidak bisa dipisahkan. “Itu kan saling terkait, dimana nantinya Giant Sea Wall bakal dibangun setelah di dalamnya selesai dibuat 17 pulau-pulau buatan itu,” ucap dia. Diketahui, Jakarta Monitoring Network (JMN) menggugat izin reklamasi pulau di Teluk Jakarta. Sekretaris Jenderal JMN Amir Hamzah mengatakan tujuan gugatan adalah supaya program reklamasi di pantai utara Jakarta dihentikan. Jadi tidak berhenti di gugatan terhadap izin untuk anak perusahan Agung Podomoro saja.
“Podomoro hanya ‘entry point’ saja. Kita inginnya itu seluruh program reklamasi jangan diteruskan. Paling banter, reklamasi hanya terealisasi di dua pulau saja yang sudah dieksekusi di jaman orde baru. Tapi 15 pulau lainnya harus dihentikan,” kata dia.
Izin yang diberikan Ahok digugat karena dianggap tidak layak dan menyalahi aturan. Karena melangkahi Undang-Undang dari Pemerintah Pusat. “Padahal sebagai gubernur, Ahok baru bisa memberi izin pelaksanakan ke perusahaan untuk melakukan reklamasi setelah dia dapat dari berbagai instansi di pemerintah pusat,” ucap Amir.
Artikel ini ditulis oleh:

















