Jakarta, Aktual.com — Di tengah perlambatan ekonomi, dua subsektor pertanian, yaitu perikanan dan perkebunan justru menunjukkan kekuatannya. Hal tersebut dibuktikan dengan pertumbuhan subsektor tersebut yang melebihi pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kuartal pertama pertumbuhan subsektor itu mencapai lebih dari 8 persen, kuartal kedua lebih dari 7 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi kita yang di semester II hanya 4,67 persen,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin dalam Seminar Nasional Hari Statistik 2015 di Jakarta, Selasa (22/9).
Lebih lanjut dikatakan dia, potensi yang dihasilkan dari subsektor tersebut sangat melimpah, namun belum dimanfaatkan secara maksimal. Dia mencontohkan permasalahan daging sapi yang sebenarnya bisa disubstitusikan dengan ikan.
“Supaya masyaakat kita tidak usah teriak-teriak daging sapi, lagipula kandungan proteinnya tidak berbeda jauh antara daging sapi dan ikan,” jelas dia.
Selain itu, sektor pertanian merupakan yang paling besar menyerap tenaga kerja. Jika dilakukan upaya secara maksimal di sektor pertanian, lanjut Suryamin, tentu akan lebih besar sharenya dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
“Bahkan bisa menyerap hingga 1/3 tenaga kerja. Pertanian ini menjadi fokus pembangunan nasional, salah satunya dengan kedaulatan pangan,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan