Jakarta, Aktual.co — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menemui Presiden RI Joko Widodo untuk membahas dukungan terhadap rencana pemerintah dalam membangun ketahanan pangan Indonesia di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (14/4).

“Khususnya langkah-langkah tujuan prioritas Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan petani, kami juga memberikan laporan dan masalah yang ada di lapangan. Untuk mempermudah ketahanan pangan,” ujar Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Agribisnis dan Pangan Franky O Widjaja.

Dalam kesempatan itu, Franky juga mengutarakan skema pembiyaan inovatif (Innovative Financing) yang diawali dengan meremajakan dua juta hektar lahan untuk petani sawit dan memberikan pinjaman dengan bunga yg murah.

“Sektor ini adalah contoh sukses kemitraan lintas pihak dan penyediaan pembiyaan saat diinisiasi awal dekade 80-an,” ujar Franky.

Skema pembiyaan inovatif di sektor Kelapa Sawit seperti ini dapat menjadi dapat menjadi dasar pengembangan skema sejenis di sektor komoditas pangan lainnya. Selain itu masih terdapat langkah efisiensi lainnya untuk mendukung ketahanan pangan, yaitu dengan menjaga harga bahan pangan yang mudah dijangkau.

“Ternyata proses penyediaan komoditas dari petani hingga ke pembeli rantainya cukup panjang, padahal ada langkah yang bisa dilakukan untuk efisiensi. Kita dapat memperbaiki sistim untuk efisiensi, khususnya pasca panen. Untuk memperbaiki harga pasar,” ujar Franky.

Menurut Franky, upaya membangun ketahanan pangan akan menempatkan petani termasuk peternak dan nelayan selaku ujung tombak. “Kemitraan sektor swasta dan pemerintah dengan memberdayakan koperasi akan membantu petanui menjadi semakin terlatih menerapkan praktik pertanian terbaik, mendapatkan dukungan infrastruktur yang memadai, memiliki akses atas bibit unggul dan pupuk, serta membuka pangsa pasar bagi produk mereka,” ujar Franky.

Artikel ini ditulis oleh: