Jakarta, Aktual.com — Anggota DPR F-PDIP Rieke Diah Pitaloka dengan tegas menyatakan bahwa partainya menolak kenaikan tunjangan anggota dewan.
“Jelas fraksi PDIP tidak perlu meminta (kenaikan) tunjangan. Ketua umum bilang Malu dalam kondisi rakyat tercekik malah minta naik,” ujar Rieke di DPR, Jakarta, Selasa (22/9).
Menurutnya, daripada pembahasan anggaran APBN 2016 untuk tunjangan DPR, lebih baik dialokasikan ke guru honorer.
“Instruksi dari ketum. Keadaan seperti ini tidak etis anggota DPR minta kenaikan tunjangan,” katanya.
Terkait apakah penolakan sekedar ikut-ikutan, Rieke mengatakan bahwa dalam pembahasan APBN PDIP sudah menolak kenaikan tunjangan.
Anggota Komisi IX ini yakin fraksi-fraksi di DPR juga akan setuju jika anggaran kenaikan tunjangan dialokasikan untuk masyarakat bawah, misalnya untuk gaji guru dan buruh.
“Saya yakin mayoritas mereka mengerti konstituennya rakyat di bawah, bahkan ada gaji guru honorer sebulan 100 ribu. Ini skala priortas,”
“Mayoritas fraksi akan menolak tunjangan termasuk mega proyek DPR. Mungkin belum waktunya. Saat ini Pemerintah harus mengalokasikan anggaran untuk masyarakat bawah,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh: