Jakarta, Aktual.com — Pemerintah mempersiapkan kebijakan untuk mendorong cadangan devisa negara meningkat, kata Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro usai melakukan rapat koordinasi dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Agus Martowardojo, Selasa (22/9).

“Pak Wapres memanggil kami, intinya ingin mendorong devisa itu lebih banyak ada di Indonesia, sehingga mulai berpikir bagaimana memudahkan ekspor,” kata Bambang di kantor Wakil Presiden di Jakarta.

Dia menjelaskan upaya peningkatan cadangan devisa tersebut dilakukan dengan menerbitkan surat kredit atau letter of credit (LC).

“Kami kan sudah mengeluarkan aturan LC, jadi itu juga direview bahwa LC juga bisa menolong untuk bisa memasukkan devisa hasil ekspor tersebut ke dalam sistem perbankan kita,” jelasnya.

Dengan memperbanyak cadangan devisa sehingga menyebabkan peningkatan ekspor, maka hasilnya dapat digunakan untuk memperbaiki perbankan.

“Tugas berikutnya tentu bagaimana supaya devisa hasil ekspor itu lebih optimal lagi di sistem perbankan. Jadi tadi dibicarakan mengenai kemungkinan langkah yang bisa dilakukan untuk mendorong devisa lebih banyak ada di Indonesia,” jelasnya.

Dengan demikian, persediaan mata uang dolar di Indonesia juga menjadi lebih banyak sehingga nilai tukar rupiah tidak lagi fluktuatif akibat faktor eksternal.

“Instrumen itu kami siapkan, belum bisa disampaikan sekarang. Kondisi sekarang tidak kritis, hanya saja istilahnya kalau lebih banyak kan lebih baik,” katanya.

Cadangan devisa yang dimiliki Pemerintah saat ini, lanjut Bambang, masih tergolong aman yang setara dengan enam bulan kegiatan impor.

“Jadi itu standar normal, tapi kalau enam bulan impor itu masih sangat aman,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan