Palu, Aktual.com — Krisis listrik kembali melanda Kota Palu dan sejumlah kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah sehingga terpaksa PLN melakukan pemadaman listrik secara bergilir.
“Kami tidak bisa berbuat apa-apa karena krisis listrik yang terjadi dalam beberapa hari ini dan ke depan diakibatkan faktor alam,” kata Manager PT PLN Area Palu, Novalince, Rabu (23/9).
Ia menjelaskan suplai daya dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sulewana, Kabupaten Poso sebesar 24 megawatt (MW) ke sistem kelistrikan Palu, terhenti sementara karena adanya gangguan yang terjadi pada tower jaringan listrik PLTA menuju Gardu Induk (GI) Poso, GI Poso Pesisir dan GI Sidera, Kabupaten Sigi.
Akibat gangguan tersebut, sejumlah kabupaten seperti Sigi, Parigi Moutong, Donggala dan Kota Palu dalam beberapa hari ini dan ke depan masih memberlakukan pemadaman bergilir.
Pemadaman bergilir, kata dia, tidak bisa dihindari mengingat defisit daya akibat suplai listrik dari PLTA ke GI Sidera (Kabupaten Sigi) cukup besar. Sementara di satu sisi, PLN Area Palu tidak memiliki cadangan pembangkit yang dapat dioperasikan jika terjadi gangguan seperti ini.
“Kita tak punya cadangan pembangkit untuk digunakan jika terjadi gangguan atau kerusakan pada pembangkit PLTD, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) atau PLTA,” katanya.
Kerusakan yang terjadi pada tower dan jaringan listrik PLTA dikarenakan faktor alam. Sejumlah pohon besar di wilayah Kabupaten Poso tumbang akibat angin kencang dan menghantam kabel saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) yang mensuplai daya ke sistem Palu.
Novalince mengatakan tim gabungan dari PLN Wilayah VII Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo, (Sulut-Tenggo) dan PLN Area Palu sedang melakukan perbaikan terhadap tower dan jaringan kabel yang rusak akibat gangguan alam tersebut.
“Kita berharap dalam waktu yang tidak terlalu lama, suplai listrik dari PLTA Sulewana Poso ke Palu kembali normal,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan