Papua, Aktual.com – Demi menggenjot mengalirnya listrik ke perumahan penduduk, DPRD Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat, desak eksekutif setempat bangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Sebab, hingga kini mayoritas warga di sana masih harus bergelap gulita tiap hari. Jumlahnya mencapai 90 persen, alias baru sekitar 10 persen warga yang bisa menikmati aliran listrik.

“Masyarakat di Kabupaten Pegunungan Arfak belum menikmati listrik 24 jam sama seperti daerah lain di Indonesia,” Kata Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Pegunungan Arfak Orgenes Wonggor di Manokwari, Sabtu (26/9).

Padahal, kata dia, Kabupaten Pegunungan Arfak punya banyak sungai besar yang potensial untuk dibangun PLTA. Di semua distrik (kecamatan), kata dia, ada sungai. Lagipula, ujar dia, APBD Kabupaten Pegunungan Arfak terbatas untuk membangun LPTA bagi masyarakat.

Orgenes pun berharap Pemprov Papua Barat dan Pemerintah Pusat membantu membangun PLTA di daerah otonomi baru itu.

Tak hanya itu. Permintaan bantuan rumah layak huni pun disodorkannya. Kata dia, ada 90 persen warga setempat yang rumahnya tidak layak huni. Begitu juga infrastruktur jalan dan jembatan di Kabupaten Pegunungan Arfak yang terbatas.

“Kami berharap APBD dan APBN untuk pembangunan di Kabupaten Pegunungan Arfak sebab geografis daerah itu sulit dijangkau, butuh biaya yang banyak untuk program-program pembangunan,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh: