Mantan Warga Binaan Bona Paputungan, Pengamat Lapas Ali Aranoval, Jubir Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham Akbar Hadi, Moderator Fadly Sungkara, Anggota Komisi III DPR RI F-PDIP Dwi Ria Latifa menjadi pembicara dalam acara diskusi di Jakarta, Sabtu (26/9/2015). Diskusi tersebut membahas masalah Gayus Tambunan (GT) yang belakangan ini isunya beredar keluardari lapas, diskusi ini mengangkat tema "Bebas Lepas di Lapas".

Jakarta, Aktual.com — Anggota Komisi III DPR Dwi Ria Latifa menilai, kelakuan terpidana kasus penggelapan pajak Gayus Tambunan patut disamakan dengan sikap Direktur Utama (Dirut) PT Pelindo, RJ Lino yang berhasil ‘menguasai’ penguasa dalam satu sistem kenegaraan.

“Ini orang kok ngeledek banget. Seseorang kalau keterlaluan dalam waktu dekat luar biasa adalah Gayus dan RJ Lino, terkesan sangat hebat penguasaannya dalam satu sistem,” kata Dwi dalam diskusi di Warung Daun, Cikini Jakarta Pusat, Sabtu (26/9).

Dwi mengaku heran dengan sikap keduanya yang berhasil ‘memainkan’ aparat penegak hukum. Menurut dia, apakah sikap tersebut dilandasi karena faktor kedekatan emosional dengan pihak tertentu, atau karena memiliki banyak uang.

“Bisa menguasai penguasa atau pemimpin dalam satu lembaga. Entah hubungan emosional atau ada uang,” ungkapnya.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menegaskan, kelakuan Gayus tersebut tidak bisa dibiarkan dan harus ada tindakan tegas dari pemerintah, baik tindakan tegas untuk Gayus maupun petugas yang mengawal Gayus.

Dwi menyatakan, kelakuan Gayus yang kembali tepergok di sebuah warung makan menandakan terpidana 30 tahun sejumlah kasus penggelapan pajak itu dinilai pandai ‘memainkan’ aparat penegak hukum.

Sebelumnya, dalam foto yang beredar beberapa waktu lalu, Gayus terlihat makan di sebuah restoran dengan mengenakan kaos biru, celana jeans dan topi biru serta memakai jam tangan. Foto itu diunggah oleh salah satu pengguna akun jejaring sosial. Atas kejadian itu, Gayus kini telah dipindahkan ke Lapas Gunung Sindur Kabupaten Bogor dan ditempatkan di ruang khusus.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan