Jakarta, Aktual.com — Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengisyaratkan potensi gagal panen di daerah tersebut meningkat seiring kemarau panjang disertai badai elnino yang menyebabkan sungai-sungai mengering dan pasokan air bawah tanah menyusut drastis.

“Dampak kekeringan saat ini sudah cukup besar. Indikasinya ratusan hektare sawah gagal panen,” ujar Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortukultura Kabupaten Tulungagung, Suprapti, di Tulungagung, Sabtu (26/9).

Ia mengatakan, kemarau yang belum kunjung berakhir membuat ribuan hektare area persawahan mengalami kekeringan. Berdasarkan data yang dimiliki dinas pertanian setempat, tercatat ada 1.685 hektare sawah yang mengalami kekeringan.

Dari jumlah itu, lanjut Suprapti, sekitar 263,5 hektare tanaman padi petani telah mengalami puso atau gagal panen.

“Jika hujan belum turun, tak menutup kemungkinan kekeringan bakal terus meluas,” cetusnya.

Sebanyak 19 desa mengalami kekeringan. Lokasi lain yang juga mengalami kekeringan parah adalah Kecamatan Bandung, Besuki, Karangrejo, Campurdarat, dan Kalidawir.

“Total ada enam Kecamatan, paling banyak di Kecamatan Pakel seluas 958 hektare,” paparnya.

Terkait sawah yang puso, pemerintah dipastikan akan menyalurkan kompensasi dalam bentuk bantuan benih.

Artikel ini ditulis oleh: