Jakarta, Aktual.com — Pengakuan dan pernyataan masyarakat Kalimantan dan Riau yang mengeluhkan masih terjadinya pembakaran hutan dan lahan di daerah tersebut, menuai perhatian dari kalangan politikus partai.
Keluhan masyarakat ini terkait dengan pernyataan Presiden Jokowi di media yang menyatakan persoalan kebakaran hutan sudah diatasi.
“Kehadiran Jokowi ditengah-tengah lahan bekas terbakar seperti hendak memberikan rasa nyaman kepada masyarakat yang disekitar tempat tinggalnya asap ‘tumbuh subur’, padahal faktanya tidak demikian,” kata Waketum Gerindra Arif Poyuono dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/9).
“Saat sebahagian rakyat Riau melakukan pengungsian secara swadaya, pemerintahan Jokowi malah asyik memaparkan upaya-upaya hukum yang akan dilakukan terhadap perusahaan dan atau individu yang terbukti melakukan pembakaran,” tambahnya.
Menurut Arif, Presiden Jokowi tidak menyadari bahwa saat ini korban asap tidak memerlukan itu (datang ke lahan bekas terbakar), melainkan memerlukan upaya penyelamatan atas ancaman bahaya asap terhadap kehidupan dan kualitas kesehatan warga.
“Sesungguhnya bagi masyarakat di pulau Sumatera dan Kalimantan, mereka lebih ingin mengutamakan keselamatan hidupnya. Mereka tidak merasa bahwa upaya penegakan hukum yang digembar-gemborkan itu akan seketika bisa menyelamatkan mereka dari ancaman berbahaya tersebut,” kata dia.
Pihaknya akan mengajak anggota DPR yang memiliki pemikiran real terkait asap, khususnya dari daerah pemilihan di pulau Sumatera dan Kalimantan, baik dari KMP maupun KIH. Hal Ini dianggap sudah menjadi persoalan bangsa, bahkan mendekati layak disebut sebagai sebuah tindakan pembiaran.
“Oleh karenanya, melalui pendapat ini saya mengetuk pintu hati DPR RI, bahwa sudah tepat dan memenuhi unsur kepatutan bagi DPR RI untuk menggunakan hak bertanya kepada pemerintahan Jokowi,” tegas Arif.
Akrobat politik dengan model blusukan jangan sampai terus diterapkan demi mengelabui publik. Asap akibat kebakaran lahan dan hutan tidak akan pernah bisa padam hanya dengan presiden blusukan ke bekas-bekas lahan yang sudah habis terbakar.
Artikel ini ditulis oleh: