Jakarta, Aktual.com — Terdakwa OC Kaligis memilih untuk menutup-nutupi keterlibatan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, dan Sekretaris Jenderal Patrice Rio Capella dalam kasus penyelewenangan dana bantuan sosial Sumatera Utara yang berujung pada suap hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Medan.

Keterlibatan Surya Paloh, Patrice Rio Capella, karena telah melakukan pertemuan dengan Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Sumut dan Wakil Gubernur Sumut Erry Nuradi. Pertemuan itu disebut terkait gugatan yang tengah diajukan anak buah Gatot, Achmad Fuad Lubis di PTUN terkait kasus Bansos yang saat ini ditangani Kejagung sedangkan KPK mengusut kasus suapnya.

Relawan Jokowi, Ferdinand Hutahean berharap KPK mengambil alih seluruh kasus Bansos yang saat ini ditangani Kejagung. Sebab, nantinya kasus tersebut tak jelas alur penanganannya, terlebih Jaksa Agung saat ini kader dari Partai Nasdem.

“Jadi memang kasus ini sangat kental aroma politisnya setelah ditangani oleh Kejagung, dan inilah dampak konsekwensi buruk ketika Jaksa Agung berasal dari Partai Politik,” kata Ferdinand ketika dihubungi, Selasa (29/9).

Dengan adanya kondisi saat ini, lanjut dia, KPK seharusnya aktif untuk mengambil alih kasus tersebut. “Sangat penting kasus ini diambil alih KPK supaya kasus ini tidak menguap atau direkayasa demin kepentingan pihak tertentu.”

Sedangkan OC Kaligis lebih memilih untuk menutup-nutupi keterlibatan Surya Paloh dan Patrice Rio Capella dalam kasus penyelewenangan dana bantuan sosial Sumatera Utara, yang berujung pada suap hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Medan.

“Surya Paloh jauh dari itu apalagi Rio Capella,” kata OC Kaligis sebelum sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Senin (28/9).

Kaligis membenarkan adanya pertemuan antara Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugraha dengan wakilnya Erry Nuradi yang merupakan politikus Partai Nasdem. “Gatot minta islah karena wakilnya mulai bikin manuver, seperti mau menjadi inspektur upacara 17 Agustus,” ujar Kaligis.

Selaku Ketua Mahkamah Nasdem ketika itu, Kaligis merasa tak ada salahnya dia mempertemukan Gatot dan Erry. “Kalau orang mau damai apa salahnya, kebetulan Erry kan dari NasDem juga sebagai Dewan Pimpinan Wilayah,” ujar Kaligis.

Setelah pertemuan yang diinisiasinya itu, Kaligis menyebut ada pertemuan selanjutnya. Namun, dia membantah mengikuti pertemuan tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu